Ketua Komisi II Sebut Penetapan Keputusan Pemilu 2024 Hanya Perlu Waktu

Rabu, 06/10/2021 15:09 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung menyebutkan bahwa rapat kerja yang diputuskan ditunda diganti dengan rapat internal antar Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) dan Pimpinan Komisi. Rapat sedianya digelar pada pukul 10.00 WIB.

Sedianya rapat digelar bersama Mendagri, KPU, Bawaslu, DKPP dengan agenda tunggal yakni pengambilan keputusan mengenai desain dan konsep Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024. Adapun rapat menindaklanjuti rapat pada 16 September 2021.

"Waktu itu kita mendapatkan ada 2 desain. Desain pertama hasil dari tim kerja bersama yang sudah kita pernah bentuk dan kemudian desain terakhir dari pemerintah. Desain yang pertama 21 Februari untuk Pileg dan Pilpres dan November untuk Pilkada," kata Doli di Komisi II, Gedung DPR RI, Senayan, Rabu (6/10).

Desain kedua, kata dia, 15 Mei 2024 untuk Pileg dan Pilpres dan 27 November untuk Pilkada. Dengan adanya dua desain itu, Komisi II  DPR selanjutnya berinisiatif untuk menggelar konsinyering sebelum 6 Oktober 2021.

"Konsinyering kita lakukan sudah 3 kali, ternyata memang kami mengambil kesepakatan masih memerlukan waktu untuk melakukan exercise dan sinkronisasi terhadap semua pandangan," jelas Doli.

Exercise dan sinkronisasi itu melibatkan pemerintah dengan penyelenggara pemilu. Hal itu sesuai dengan aturan bahwa yang menentukan hari dan tanggal penyelenggaraan pemilu adalah KPU. Komisi II dalam hal ini lebih mendorong agar pemerintah meningkatkan konsolidasi terhadap penyelenggara pemilu.

Selain itu, exercise dan sinkronisasi juga harus dilakukan dengan sesama penyelenggara pemilu. Baik antara KPU, Bawaslu dan dengan DKPP, karena masih ada beberapa isu yang berbeda. Berikutnya konsolidasi sesama partai politik, sebab sejauh ini masih ada beberapa yang perlu disinkronisasikan antar parpol.

"Tidak terjadi deadlock sebetulnya, ya ini kan berproses. Justru menurut saya merupakan bagian pematangan konsep yang semua sudah dibuka. Semua bisa terlibat, kasih saran masukan sehingga kita bisa menemukan desain yang sesempurna mungkin," demikian Doli yang politisi Golkar ini.

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan