Demokrat: Pesan SBY ke Jokowi Bagian Dari Regenerasi dan Sharing Kepemimpinan

Senin, 04/10/2021 18:58 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Ditengah riuhnya kisruh Partai Demokrat (PD) pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan KSP Moeldoko Cs yang berlanjut ke Mahkamah Agung (MA), Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun peradaban Indonesia.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid mengatakan bahwa ajakan tersebut masih dalam konteks kebangsaan. Sebab, hanya lewat sumber daya manusia (SDM) unggul NKRI akan maju.

“Apa yang disampaikan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan pesan dalam konteks kebangsaan karena secara umun. Dari sisi hukum misalnya, apa yang ditekankan SBY berharap melalui jalur hukum yang adil, maka negeri ini bisa berdiri diatas aturan yang konstitusional,” kata dia kepada wartawan, Senin (4/10).

Selain itu, lanjut anggota Komisi II DPR RI ini, SBY juga menyiratkan pesan mengenai toleransi. Dia berharap di era kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini ada keadaban bangsa, terpupuknya nilai-nilai persatuan dan kesatuan sehingga menjadi lebih kuat dan kokoh.

"Itu pesan seorang Presiden kepada Presiden selanjutnya, dan tentu itu bagian dari proses regenerasi dan sharing kepemimpinan," demikian Anwar Hafid.

Dalam International Conference on Islamic Studies yang diselenggarakan UIN Ar-Raniry Aceh pada akun YouTube Kampus UIN Ar-Raniry, Senin (4/10), SBY diketahui menekankan pentingnya membangun peradaban negeri tersebut mulai pendidikan, hukum, hingga toleransi.

"Saya ingin menggunakan mimbar yang mulia ini, untuk mengajak, saya kira Presiden Jokowi semua juga melakukan hal yang sama, membangun peradaban negeri kita, menuju masa depan yang lebih maju," kata SBY

"Apa membangun peradaban yang saya maksudkan? Pendidikan, pendidikan, pendidikan majukan. Pembangunan karakter tolong dilakukan, bangun masyarakat yang rasional dan baik, the good society, the rational society sangat penting. Itu jalan menuju kemajuan," sambungnya.

SBY lantas menyatakan soal ilmu pengetahuan dan teknologi atau iptek dan hukum dan toleransi. Disebutkan bagaimana soal kepatuhan terhadap pranata hukum dan norma-norma sosial, the rule of law, human right, democracy. Kemudian memperkuat toleransi dan harmoni serta kerukunan.

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan