Demonstran Desak Presiden Tunisia Rombak Sistem Politik

Minggu, 03/10/2021 21:20 WIB

Tunis, Jurnas.com - Ribuan pendukung Presiden Tunisia, Kais Saied, berunjuk rasa di ibu kota dan kota-kota lain pada Minggu (3/10), untuk mendukung penangguhan parlemen dan mendesak perombakan sistem politik.

Demonstrasi yang melibatkan sedikitnya 8.000 orang di Tunis tengah sejauh ini, adalah yang terbesar sejak Saied merebut kekuasaan eksekutif pada Juli lalu.

Ribuan pendukung Saied lainnya berunjuk rasa di Sfax, sementara yang lain berunjuk rasa di Sidi Bouzid, Gafsa dan Monastir.

Di sisi lain, pihak oposisi terus menyuarakan penentangan di antaranya lembaga politik, serikat buruh, dan donor asing yang menentang penangguhan bagian-bagian konstitusi.

Saied sering kali mengutip dukungan publik untuk gerakannya melawan elit politik dan sistem pembagian kekuasaan, antara presiden dan parlemen yang dinilai menggagalkan kehendak rakyat.

Demonstran mengibarkan bendera Tunisia dan membawa plakat yang mencerca Ennahda, partai Islam moderat yang terbesar di parlemen, dan telah bertindak sebagai oposisi utama Saied.

"Kami menuntut Saied membubarkan Ennahda dan partai politik yang terlibat korupsi," kata Noura Bensalah, salah satu demonstran dikutip dari Reuters.

Presiden Saied membawa Tunisia ke dalam krisis konstitusional pada Juli lalu, dengan menangguhkan parlemen terpilih, memberhentikan perdana menteri dan mengambil alih otoritas eksekutif.

Bulan lalu dia mengesampingkan sebagian besar konstitusi untuk mengatakan dia bisa mengesahkan undang-undang melalui dekrit, yang meragukan perolehan demokrasi Tunisia sejak revolusi 2011 yang memicu pemberontakan "musim semi Arab" di seluruh dunia Muslim.

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?