Kamis, 23/09/2021 09:08 WIB
Washington, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong mengatakan akan bertemu dengan mitranya dari Jepang pada Kamis (23/9) dan berharap ada kemajuan untuk mengakhiri perselisihan yang berujung pada pembatasan perdagangan.
Kepada dewan pemikir Dewan Hubungan Luar Negeri selama kunjungan ke New York, dia mengatakan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Toshimitsu Motegi di kota itu setelah mengambil bagian dalam pertemuan trilateral bersama dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken pada Rabu.
"Jepang adalah tetangga dekat kami dan kami berbagi nilai-nilai demokrasi, ekonomi pasar, hak asasi manusia dan semua itu yang sama," katanya, dikutip dari Reteurs, Kamis (23/9).
"Jadi, kami ingin Jepang sebagai teman dekat, tetapi sayangnya kami memiliki beberapa perbedaan dalam cara melihat sejarah masa lalu."
Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara
Kalah Telak dari Oposisi, Presiden Korea Selatan Diserukan Ubah Gaya Kepemimpinannya
Kalah Telak dari Oposisi, Presiden Korea Selatan Diserukan Ubah Gaya Kepemimpinannya
Perseteruan bersejarah atas pendudukan Jepang tahun 1910 hingga 1945 di Korea termasuk mengenai wanita penghibur, eufemisme Jepang untuk sebagian besar wanita Korea yang dipaksa bekerja di rumah bordilnya pada masa perang telah lama memperburuk hubungan bilateral antara dua sekutu penting AS.
Perselisihan dalam beberapa tahun terakhir telah membawa pembatasan ekspor dan mengancam kerja sama keamanan antara tetangga meskipun ada ancaman bersama yang mereka hadapi dari Korea Utara.
Chung mengatakan Seoul yakin masalah itu bisa diselesaikan melalui dialog.
Dia mengatakan sangat disayangkan bahwa pembatasan perdagangan telah dihasilkan dari perbedaan politik dan mengatakan dia berharap ini dapat segera diselesaikan, jika tidak Seoul harus membawa mereka ke hadapan panel Organisasi Perdagangan Dunia.
"Warga Korea sangat berharap kedua menteri luar negeri Jepang dan Korea akan bekerja pada sesuatu untuk menormalkan hubungan antara Korea dan Jepang," katanya.
Chung dan Motegi bertemu di sela-sela pertemuan G-7 di Inggris pada bulan Mei tetapi tidak berhasil mempersempit perbedaan mereka.
Keyword : Korea SelatanJepang