Dituding Gerakan Makar, Desmond Malah Tuduh Balik Kapolri

Senin, 21/11/2016 19:01 WIB

Jakarta - Pimpinan Komisi III DPR menyayangkan pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian soal rencana aksi demo pada 25 November mendatang. Demo itu dianggap bertujuan untuk menduduki Gedung DPR sebagai gerakan makar untuk menggulingkam pemerintahan Presiden Jokowi.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond J Mahesa mengatakan, pihaknya tidak memahami pola pikir Tito Karnavian yang menanggapi secara berlebihan terkait rencana demo tersebut.

"Ini aneh-aneh saja wacana yang dilontarkan Tito Karnavian. Kalau memang ada rencana untuk makar, kenapa juga Gedung DPR yang akan dikuasai? Kalau mau makar yah istana presiden lah yang dikuasai," kata Desmon, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/11).

Desmon menyatakan heran ketika demonstrasi yang dilakukan damai selama ini justru dituduh untuk makar. Sebab, demonstrasi selama ini berjalan aman dan damai.

"Tito ini tukang ramal nampaknya atau malah jangan-jangan dia yang suruh agar ada dari bagian para demonstran yang akan menduduki DPR," tegasnya.

Sebagai mitra kerja, kata Desmon, dirinya memiliki kewajiban untuk mengkritisi kinerja Kapolri yang dianggap tidak bertindak atas nama hukum. "Saya kenal baik secara pribadi tapi sebagai anggota DPR saya juga mengkritik kekurangan beliau saat ini yang tidak bertindak sesuai hukum saja," imbuhnya.

Sebelumnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pihaknya akan menjaga ketat aksi pada 25 November 2016. Hal ini karena menurut Tito dari informasi aksi tersebut berpotensi berujung pada upaya penggulingan pemerintahan. Sebab, kata Tito, ada sebagian "penyusup" di balik aksi demo tersebut dan akan menduduki Gedung DPR, Jakarta.

"Kalau itu bermaksud untuk menjatuhkan atau menggulingkan pemerintah, termasuk pasal makar. Berdasarkan undang-undang, menguasai gedung pemerintahan merupakan salah satu pelanggaran hukum. Saya juga mendapat infomasi bahwa ada sejumlah rapat terkait upaya menguasai DPR. Bila ada upaya-upaya seperti itu, kita akan lakukan upaya pencegahan dengan memperkuat gedung DPR/MPR," kata Tito dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/11).

Tito mengatakan, rencana aksi demo tersebut masih terkait proses hukum dugaan penistaan agama oleh Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Jika tetap dilakukan, maka patut dicurigai bahwa aksi tersebut tak lagi murni untuk penegakan hukum.Kita udah dapat info, ini bukan masalah proses hukum lagi. Tapi ada upaya agenda politik lain, di antaranya upaya makar," kata Tito.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih