Regulator Kesehatan Brasil Tangguhkan Penggunaan 12 Juta Vaksin COVID-19 Sinovac

Minggu, 05/09/2021 06:59 WIB

 

Sao Paulo, Jurnas.com - Regulator kesehatan federal Brasil, Anvisa pada Sabtu (4/9) menangguhkan penggunaan lebih dari 12 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China yang diproduksi di pabrik yang tidak sah.

Anvisa mengatakan diperingatkan pada Jumat (3/9) institut Butantan Sao Paulo, pusat biomedis yang bermitra dengan Sinovac mengisi dan menyelesaikan vaksin secara lokal, bahwa sebanyak 25 batch, atau 12,1 juta dosis, yang dikirim ke Brasil telah dibuat di pabrik tidak sah tersebut.

"Unit manufaktur itu belum diperiksa dan tidak disetujui oleh Anvisa dalam otorisasi penggunaan darurat vaksin yang disebutkan," kata Anvisa dikutip dari Reuters pada Minggu (5/9).

"Larangan itu adalah tindakan pencegahan untuk menghindari paparan populasi terhadap kemungkinan risiko yang akan segera terjadi," tambahnya.

Butantan juga mengatakan kepada Anvisa bahwa 17 batch lainnya, dengan total 9 juta dosis, telah diproduksi di pabrik yang sama, dan sedang dalam perjalanan ke Brasil.

"Selama larangan 90 hari, Anvisa akan berusaha untuk memeriksa pabrik, dan mencari tahu lebih banyak tentang keamanan proses manufaktur," katanya.

Sebagai informasi, selama peluncuran vaksin Brasil awal tahun ini, sebagian besar vaksin yang diberikan berasal dari Sinovac. Sementara itu, Brasil pada Sabtu melaporkan 21.804 kasus virus corona baru, dan 692 kematian akibat COVID-19.

TERKINI
2024, Pemerintah Bidik Penjualan Mobil Listrik 5.000 Unit Klopp Dirumorkan Bakal Kembali ke Borussia Dortmund Tahun Depan May Day, Partai Buruh Dukung Program Prabowo-Gibran Perubahan UU Desa, Kades Bakal Dapat Uang Pensiun