DPRD DKI Minta Edukasi Tentang Prokes Masuk Materi PTM

Jum'at, 03/09/2021 20:22 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta kembali turun ke sekolah sekolah di Jakarta. Meski protokol kesehatan sudah berjalan baik, Komisi bidang kesejahteraan masyarakat mengusulkan edukasi protokol kesehatan masuk dalam materi pembelajaran tatap muka (PTM).

Kunjungan Komisi fokus pada kedua titik wilayah kota administrasi Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Antara lain, SMA Negeri 97 Ciganjur Jakarta Selatan, SD Negeri 01 02 Cipedak Jakarta Selatan serta SD Negeri 07 08 Kenari Jakarta Pusat.

“Secara umum sebenarnya protokol kesehatan, masker, jaga jarak, terus penjadwalan kelas dan sebagainya, berjalan dengan baik, namun mungkin saran dan masukannya adalah harus tetap dibuat banyak materi sosialisasi dan edukasi agar siswa atau warga di sekolah tetap ingat protokol kesehatan,” ujar Anggota Komisi E DPRD DKI Idris Ahmad saat berkunjung ke SD 08 Kenari Jakarta Pusat, Jumat (3/9).

Selain itu, Idris meminta agar seluruh pengurus sekolah dasar dan menengah juga dapat memaksimalkan kerja jarak di setiap kelas hingga pengaturan jaga (social distancing). Hal ini perlu dilakukan agar kegiatan PTM berlangsung aman dan nyaman serta meminimalisir terjadinya transmisi Covid-19 antara guru dengan peserta didik.

“Ini tantangannya bukan di SD 08 saja, tapi banyak juga di sekolah-sekolah lain yang fasilitas jendelanya itu karena bangunan lama jadi tidak optimal bukaannya yang perlu disiasati dan dioptimalkan. Untuk menemukan titik kritisnya adalah saat datang dan ini perlu diwaspadai dan diharapkan agar meminimalisir risiko yang ada,” tulisnya.

Senada dengan Idris, Anggota Komisi E DPRD DKI Rany Maulany juga meminta agar seluruh warga sekolah terus menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan PTM secara berkala. Dimana perlu ada koordinasi antara guru sebagai tenaga pendidik hingga orang tua murid sebelum peserta didik melaksanakan kegiatan PTM di sekolah.

Jadi para guru harus ada pemeriksaan berkala baik itu antigen rapid atau dijamin semuanya harus divaksin. Tapi bisa juga diimbau kepada orang tua agar memperhatikan kondisi fisik anaknya, terutama ditambah vitamin untuk imunitas,” terangnya.

Komisi E, dikatakan Rany, berharap agar masukan-masukan tersebut dapat ditindaklanjuti oleh pengurus sekolah. Sehingga, penularan Covid-19 di klaster sekolah dapat sedini mungkin.

“Jadi kerja sama ini tidak hanya terfokus di sekolah, tapi ini kerja sama orang tua dengan pihak sekolah,” ungkap Rany.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 08 Kenari Jakarta Pusat Hardi Priyono memastikan akan terus mengoptimalkan penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan PTM secara berkala. Tentunya dengan persyaratan protokol kesehatan yang sudah diatur dan lebih disarankan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terhadap pelaksanaan kegiatan berlangsung.

“Secara khususnya, kami sudah menerapkan bagaimana kehadiran siswa diantar orang tua mengenakan masker dan pelindung wajah dan cuci tangan sabun dan masuk ruangan. Standar sudah kami laksanakan dan dikelas tetap digunakan,” terangnya.

Ia mengaku bersyukur atas masukan dan saran yang diberikan E dalam peningkatan kegiatan PTM kedepan. dan akan terus berlanjut pada kegiatan PTM agar prinsip kesehatan dan keselamatan dari potensi penyaluran Covid-19.

“Tentunya ini menjadi dukungan bagi kami, setelah banyak melihat para anggota (Komisi E) tentunya kami akan terus meningkatkan protokol kesehatan. Seperti masukan dari kelas kosong dioptimalkan dan bekas plastik AC yang bisa dilepas itu masukan berharga bagi kami,” tandas Hardi.

TERKINI
Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya Salma Hayek Manggung Bareng Madonna di Celebration World Tour Meksiko DPR Desak Pemerintah Tutup Perusahaan Baja Ilegal China