Menteri ESDM Resmikan Tajak Pengeboran Panas Bumi Cisolok

Jum'at, 03/09/2021 19:58 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif didampingi Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono meresmikan Tajak Pengeboran Slim Hole Panas Bumi di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pengeboran ini merupakan pengeboran sumur eksplorasi deep slim hole pertama kali yang menggunakan pembiayaan APBN.

"Hari ini menjadi momentum dalam pengembangan panas bumi Indonesia dimana Pemerintah untuk pertama kalinya melalui Kementerian ESDM melakukan pengeboran sumur eksplorasi deep slim hole dengan menggunakan APBN," ujar Arifin.

Kegiatan eksplorasi panas bumi oleh Pemerintah ini bertujuan untuk menghasilkan tingkat akurasi data yang lebih baik, sehingga mengurangi resiko di sisi hulu dan menurunkan harga listrik hingga ke depannya dapat bersaing dengan energi lainnya.

"Inti kegiatan adalah mengidentifikasi sumber daya panas bumi yang ada dilokasi ini. Kegiatan yang akan berjalan sekitar 1-2 bulan ini akan menghasilakan data-data yang lebih akurat dan ini tentunya dapat membuat investor tertarik untuk berinvestasi," lanjut Arifin.

Arifin berharap, data-data yang lebih jelas akan memberikan kemudahan kepada investor untuk bisa melakukan kajian keekonomiannya dan akan memberikan manfaat dalam menentukan tarif yang lebih ekonomis.

"Selama ini tarif panas bumi itu tidak kompetitif, karena seluruh biaya-biaya itu sangat besar, resiko yang dikeluarkan untuk eksplorasi sangat mahal, dan tarif listrik biaya listrik yang dihasilkan dari panas bumi itu paling tinggi diantara sumber-sumber energi lainnya," jelas Arifin.

Tahun ini, Badan Geologi melaksanakan penambahan data geosains pada 8 lokasi prospek yaitu Cisolok-Cisukarame, Gunung Tampomas dan Gunung Ciremai, di Provinsi Jawa Barat; Nage di Provinsi NTT; Bittuang di Provinsi Sulawesi Selatan; Sembalun di Provinsi NTB, Gunung Endut di Provinsi Banten; dan Marana di Provinsi Sulawesi Tengah.

Sebanyak 2 dari 8 lokasi tersebut, dilanjutkan ke tahap pengeboran slim hole yaitu Cisolok-Cisukarame dan Nage. Implementasi eksplorasi ini terlaksana atas sinergi satu Tim di Kementerian ESDM yaitu Badan Geologi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Badan Litbang ESDM, Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM.

Pemanfaatan sumber energi panas bumi secara optimal juga sejalan dengan tuntutan masyarakat dunia yang menginginkan penggunaan sumber-sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi karbon, untuk ini panas bumi adalah salah satu solusinya.

"Tuntutan dunia saat ini adalah menggunakan energi yang bersih menggantikan sumber energi fosil, karena energi fosil menghasilkan emisi carbon yang menyebakan terjadinya perubahan iklim, temperature dunia naik tiap setiap tahun sehingga menyebabkan pelelehan es di kutub yang dapat menaikkan permukaan air laut", pungkasnya.

Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono menambahkan, eksplorasi panas bumi oleh pemerintah memiliki tujuan untuk menghasilkan tingkat akurasi data yang lebih baik sehingga mengurangi resiko di sisi hulu dan menurunkan harga listrik hingga ke depannya dapat bersaing dengan energi lainnya.

Namun semua itu diperlukan proses dari mulai pengambilan data atau akuisisi data melalui survei geosains, metode geologi, geokimia dan geofisika sehingga ditentukanlah areal prospeknya.

"Untuk daerah Cisolok-Cisukarame sumberdaya yang sudah teridentifikasi adalah sekitar 45 MWe pada kelas cadangan Mungkin (possible reserve) sehingga untuk membuktikannya dibutuhkan kegiatan pengeboran eksplorasi hingga mencapai reservoir melalui pengeboran slim hole,"ujar Eko.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih