Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Terus Tumbuh Pesat

Rabu, 01/09/2021 01:03 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Potensi ekonomi digital Indonesia diprediksi akan terus bertumbuh mencapai 124 miliar dollar AS di akhir 2024.

Hal ini mengacu pada tingkat pertumbuhan social enterprise mencapai 5 persen di akhir 2019, ditambah ada sekitar 64 juta UMKM yang beroperasi di Indonesia dan 15 juta UMKM diantaranya sudah onboarding (go digital).

Demikian mengemuka dalam webinar bertajuk Potensi Socio-preneuership di Era Digital yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (31/8/2021).

Webinar yang diselenggarakan atas kolaborasi DPR dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu diikuti 150 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek.

Diskusi diawali keynote speaker oleh Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid, kemudian pemaparan oleh para nara sumber, masing-masing Dirjen Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani, dan Founder and CEO of Semut Sumut Yoga Adjie Driantama. 

Dalam paparannya, Semuel Abrijani mengatakan jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta, atau naik 15 persen dibanding tahun sebelumnya.

Dari angka itu, jelas Semuel, 78 persen diantaranya mengakses aplikasi berbelanja online setiap bulannya dan 79,1 persen diantaranya melakukan setidaknya satu kali pembelian online melalui gawainya tiap bulan. 

"Merujuk pada data-data ini, potensi ekonomi digital Indonesia diprediksi akan terus bertumbuh mencapai 124 miliar dollar AS di akhir tahun 2024," ujarnya.

Semuel menjelaskan socio entrepreneur erat kaitannya dengan pilar ekonomi digital dan masyarakat digital. Dengan kata lain, pengembangan talenta digital tidak hanya mampu memanfaatkan teknologi untuk profit, juga memberikan dampak sosial bagi lingkungam di sekitarnya.

Sementara itu Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid mengatakan socio-prenuership memang tidak harus berpusat pada keuntungan saja, tapi terkait dengan pemberdayaan masyarakat.

"Beda dengan CSR yang hanya kewajiban hukum. Socio-preneur lahir dari sosok atau komunitas yang ingin membuat dampak positif," katanya.

Setali tiga uang dengan paparan Semuel Abrijani, politisi perempuan Partai Golkar itu menilai anak muda bisa dikatakan sebagai pelopor wirausaha. Data sensus penduduk tahun 2020 menunjukkan penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial.

"Dari data survei herbalife nutrition pada tahun 2021, 72 persen generasi Z dan milenial di Asia Pasifik termasuk Indonesia bercita-cita memiliki bisnis sendiri, menjadi pengusaha," ujar Meutya. 

Sementara itu, Founder and CEO of Semut Sumut, Yogi Adjie Driantama menuturkan, lembaga yang dikelolanya memberikan pendidikan gratis berbasis lifeskill kepada anak putus sekolah.

"Tujuannya agar setelah selesai belajar anak-anak tersebut bisa punya nilai jual untuk bersaing di industri kreatif, dan dampak terjauhnya agar bisa meningkatkan taraf hidup keluarga," papar Yogi.

TERKINI
Anak Buah Arne Slot Bakal Menyusul Gabung Liverpool Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Mitsubishi Fuso Dukung Jambore Canter Mania di Jambi Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya