https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Pemerintah Target 1,5 Juta Warga Jatim akan Diliterasi Digital Hingga Tahun 2024

| Minggu, 18/04/2021 04:50 WIB

Sebanyak 1,5 juta warga Jawa Timur ditarget akan lteriterasi digital hingga tahun 2024 melalui serangkaian kegiatan digital yang dilengkapi dengan Panduan Kurikulum dan Seri Modul Literasi Digital. Menkominfo, Johnny G Plate bersama Gubernur Jatim

Surabaya, Jurnas.com - Sebanyak 1,5 juta warga Jawa Timur ditarget akan lteriterasi digital hingga tahun 2024 melalui serangkaian kegiatan digital yang dilengkapi dengan Panduan Kurikulum dan Seri Modul Literasi Digital. Upaya ini menjadi rujukan pengembangan kompetensi digital SDM Indonesia, baik melalui sektor pendidikan formal, informal, maupun nonformal.

Menurut Menkominfo, Johnny G Platez Provinsi Jawa Timur sengaja dipilih mengingat target peserta literasi digital di provinsi ini merupakan salah satu yang terbesar, dimana 1,5 juta orang akan terliterasi digital melalui lebih dari 2.500 kegiatan di 38 kota/kabupaten pada tahun 2021 dan akan berlanjut setidaknya sampai tahun 2024 nanti.

“Panduan Kurikulum dan Seri Modul Literasi Digital tersebut bertujuan untuk menjadi rujukan pengembangan kompetensi digital SDM Indonesia, baik melalui sektor pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Keempat modul ini melengkapi lebih dari 100 buku panduan literasi digital yang telah diterbitkan sebelumnya dan telah diunduh lebih dari setengah juta kali di website literasidigital.id,” ujar Johnny.

Baca juga :
Bongkar Korupsi BTS 4G Kominfo, Johnny Plate Disarankan jadi Justice Collaborator

Senada dengan Johnny, Gubernur Jawa Timur, khofifah berharap bahwa seluruh proses ini akan bisa menyemai percepatan dan akselerasi yang bisa memberikan signifikansi dari suatu proses yang kita lakukan. Sebenarnya, desa-desa di Jawa Timur ini rata-rata sudah 4G sejak 2 tahun yang lalu dan sekarang ini mungkin boleh kami mendapatkan penguatan pada digital etik.

"Jadi pada dasarnya mungkin kita perlu melakukan telaah bersama bagaimana mungkin, mungkin sinkronisasi d iantara civil society, bertemu kemudian mereka melakukan sinkronisasi bagaimana digital etik itu bisa menjadi referensi kita semua,” ujar Khofifah.

Baca juga :
Mahfud MD Tegaskan Kasus Johnny Plate Tak Terkait Pemilu 2024

Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Indonesia diminta untuk mengembangkan kurikulum dari siberkreasi dan kominfo menjadi 4 modul yaitu tentunya juga sesuai dengan maksud dari siberkreasi yang telah menyusun kurikulumnya dengan 4 subjek yaitu cakap literasi digital kemudian ada aman media digital juga ada etis dalam media digital dan budaya dalam media digital.

"Darisana kami kembangkan menjadi 17 indikator, dimana masing-masing berisi tentang kompetensi-kompetensi yang sebenarnya itu digabung dengan 10 level kompetensi yang di kembangkan oleh jaringan pegiat literasi digital," ujar Frida Kusumastuti, dari Japelidi.

Baca juga :
Johnny Plate Tersangka, Mahfud Sebut 985 Tower BTS 4G Mangkrak

"Jadi ini memang kolaborasi karena memang digital literasi adalah subjek yang sangat rumit, kompleks, dan multidimensi, tidak hanya berkaitan dengan alat atau teknologi, namun ada dimensi-dimensi sosial yaitu pengembangannya juga ada pembahasan tentang kasus-kasus termasuk diharapkan adalah tidak hanya soal pengetahuan tapi juga bisa diterapkan untuk digunakan oleh masyarakat yang lebih luas,” tambahnya.

Peluncuran modul, diawali dengan penyelenggaraan 8 (delapan) workshop yang bertemakan : Terampil Mengajar di Era Digital; Makin Cakap Digital Internet AmanStrategi Melawan Hoaks di Dunia Digital; Makin Cakap Digital dengan Beretika & Berbudaya di Dunia Maya; Tenaga Pendidik Makin Cakap Digital; Profesi Baru di Era Digital; Kelas Creative Copy Writing untuk Pemula; dan Makin Cakap Digital dengan Bertoleransi di Dunia Maya.

Kegiatan ini menghadirkan berbagai pakar, praktisi hingga penggiat literasi digital seperti Diena Haryana (Yayasan Sejiwa), Indriatno Bayumurti (ICT Watch)i, Amykamila (Media Network), Romzi Ahmad (AIS), Said Hasibuan (Sekjen RTIK Indonesia), Rifky Indrawan (Ketua Relawan TIK Lampung), Savero Dwipayana (KCPEN), Marthunis (Sukma Bangsa Pidie), Alhudri (Dinas Pendidikan Aceh), Ramadhan (Guru Penggerak Kemendikbud), Hamid Sarong (Forum Kerukunan Umat Beragama Aceh), Septiaji Eko (Mafindo), Donny BU (Kominfo), Ambar Sari Dewi (UIN Sunan Kalijaga), Aminullah (Kim Mojo Surabaya), Fitria Widiyani (Universitas Bhayangkara), Devie Rahmawati (Kominfo).

Kurikulum dan modul disusun berdasarkan pada 4 (empat) pilar literasi digital yang utama, yaitu digital culture, digital safety, digital ethics, dan digital skills. Modul ini merupakan manifestasi kolaborasi dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi) dan Kemkominfo.

Menkominfo Johnny G Plate bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Nicholas Saputra; Yosi Mokalu; Cak Percil; Frida Kusumastuti; dan Dirjen Aptika, Semuel Pangerapan dalam peluncuran 4 (empat) modul literasi digital : (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etis Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital. (selesai)

()
KEYWORD :

Diliterasi Digital Warga Jatim Johnny G Plate