https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Hiburan Gaya Hidup Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Peristiwa Sejarah 15 Maret, Pertama Kalinya Nyepi Jadi Hari Libur Nasional

Agus Mughni | Sabtu, 15/03/2025 15:34 WIB

Tanggal 15 Maret 1983 menjadi tonggak sejarah penting dalam kebijakan keagamaan Indonesia. Pada hari ini, pemerintah Indonesia menetapkan Hari Raya Nyepi sebagai hari libur nasional untuk pertama kalinya Ilustrasi perayaan Hari Nyepi (Foto: Kompasiana)

Jakarta, Jurnas.com - Tanggal 15 Maret 1983 menjadi tonggak sejarah penting dalam kebijakan keagamaan Indonesia. Pada hari ini, pemerintah Indonesia menetapkan Hari Raya Nyepi sebagai hari libur nasional untuk pertama kalinya, bersama dengan Hari Raya Waisak yang diperingati oleh umat Buddha.

Keputusan ini bukan tanpa perjuangan—permintaan agar Nyepi dan Waisak menjadi hari libur nasional telah disuarakan oleh perwakilan umat Hindu dan Buddha sejak dua tahun sebelumnya, pada 1981 dan 1982, melalui organisasi Pemuda Buddhis Indonesia (Pembudi).

Dengan penetapan tersebut, pemerintah menjawab aspirasi masyarakat Hindu dan Buddha, serta memperkuat keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hari Raya Nyepi, yang sebelumnya hanya dirayakan secara lokal di Bali, kini mendapat pengakuan secara nasional. Ini menjadi simbol penghormatan terhadap tradisi dan keagamaan yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Baca juga :
Begini Strategi Pangeran Antasari Melawan Belanda dalam Perang Banjar

Sejarah dan Makna Hari Raya Nyepi

Nyepi adalah Hari Raya Suci bagi umat Hindu Bali yang jatuh pada Tahun Baru Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi, seperti dikutip dari laman Nyepi. Dalam sejarahnya, sistem penanggalan Saka pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Kerajaan Majapahit, yang mengintegrasikan kalender Hindu dengan kearifan lokal Bali. Perayaan Tahun Baru Saka bukan hanya sekadar tradisi, melainkan merupakan serangkaian ritual yang mendalam, yang mencerminkan nilai-nilai spiritual, kebersihan diri, dan refleksi atas hubungan manusia dengan alam serta Tuhan.

Nyepi adalah puncak dari rangkaian enam hari perayaan yang dimulai dengan Ritual Melasti, di mana umat Hindu Bali melakukan penyucian dengan mengambil air suci dari laut untuk membersihkan benda-benda sakral. Setelah itu, pada malam sebelum Nyepi, umat Hindu melakukan Ritual Bhuta Yajna & Parade Ogoh-Ogoh, dengan tujuan untuk menetralisir energi negatif dan menyambut Tahun Baru Saka dengan semangat baru.

Baca juga :
Peristiwa Sejarah 14 Maret, dari Perang Banjar hingga Pembentukan Persib

Puncak dari seluruh perayaan ini adalah Nyepi, yang dikenal dengan Hari Keheningan, di mana seluruh aktivitas di Bali berhenti total. Pada hari ini, umat Hindu melaksanakan empat sila Catur Brata: Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak melakukan aktivitas fisik), Amati Lelunganan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (puasa dan tidak ada hiburan). Tujuan utama dari Nyepi adalah untuk merenung, membersihkan jiwa, dan mendekatkan diri kepada Tuhan (Hyang Widi Wasa).

Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025

Penetapan Nyepi sebagai hari libur nasional pada tahun 1983 tidak hanya berdampak pada perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi momen penting bagi umat Hindu di Indonesia. Pada tahun 2025, penetapan Hari Raya Nyepi kembali tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Nomor 1017 Tahun 2024, yang mengatur Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2025.

Baca juga :
Perjanjian Kalijati dan Awal Kekuasaan Jepang di Indonesia

Dalam SKB tersebut, Hari Raya Nyepi 2025 akan jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025, dengan cuti bersama pada Jumat, 28 Maret 2025. Tahun ini menawarkan libur panjang, karena Hari Raya Nyepi bertepatan dengan akhir pekan. Hal ini memberikan kesempatan lebih bagi mereka untuk menikmati perayaan dan refleksi spiritual, yang berlangsung lebih intim bersama keluarga dan masyarakat.

Rangkaian Perayaan Tahun Baru Bali yang Unik

Nyepi bukan sekadar satu hari, melainkan bagian dari perayaan Tahun Baru Bali yang berlangsung selama enam hari. Selain upacara Melasti dan Bhuta Yajna, hari-hari berikutnya juga mencakup Ngembak Agni, di mana umat Hindu saling bermaaf-maafan dan merayakan awal tahun dengan semangat kebersamaan.

Uniknya, meskipun perayaan Nyepi lebih dikenal di Bali, daerah lain di Indonesia, seperti Pantai Balekambang di Malang atau Sesetan-Denpasar, turut merayakan rangkaian perayaan ini dengan kegiatan-kegiatan khas, seperti mandi lumpur atau Omed-Omedan yang terkenal di Denpasar. Ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya tradisi yang tumbuh di sekitar perayaan Nyepi.

(Agus Mughni)
KEYWORD :

Peristiwa 15 Maret Sejarah Indonesia Hari Nyepi Hari Libur Nasional

Terkini | Sabtu, 19/04/2025 12:40 WIB

Ketua DPR RI Desak Israel Hentikan Serangan di Gaza pada Forum Parlemen Bela Palestina

Gubernur DKI Pramono Anung Minta Satpol PP Benahi Parkir Liar

Komisi VIII Komitmen Benahi Layanan Penyelenggara Ibadah Haji

Ketua DPR Audiensi dengan Erdogan pada Forum Parlemen Bela Palestina di Turki

The Wheel of Time S3E5 `Tel`aran`rhiod`: Perrin Merencanakan Misi Penyelamatan Two Rivers

Katy Perry Sakit Hati dengan Sindiran Wendy`s tentang Perjalanan Luar Angkasanya dengan Blue Origin

Komisi VIII: Pelunasan Biaya Haji Melebihi Ambang Batas

Jum'at, 18/04/2025 18:10 WIB
Jum'at, 18/04/2025 14:50 WIB

Wendy`s Meledek Katy Perry Usai Melakukan Penerbangan Luar Angkasa Blue Origin

Kalah dari Mikey Madison, Demi Moore Ungkap Firasat Buruk Jelang Pengumuman Aktris Terbaik Oscar 2025

John Wick 5, Apa yang Diharapkan Penonton setelah Keanu Reeves Mati di Chapter 4?

Sains Terjebak dalam Pertentangan Trump dengan Universitas di AS

Janji Perdamaian di Gaza dan Ukraina Belum Dipenuhi, Trump Beralih ke Iran

Trump Masukkan Biaya Pasukan AS dalam Pembicaraan Tarif dengan Sekutu Asia

Penerimaan Mahasiswa Asing Harvard Terancam Jika Tidak Penuhi Tuntutan Trump

Media Sebut AS Terlibat Pembicaraan Serangan ke Yaman, UEA dan Saudi Membantah

Tips Menjaga Kebugaran Tubuh Selama Cuaca Ekstrem

5 Contoh Puisi Kartini Pendek yang Menyentuh Hati, Penuh Makna

Korupsi, Penegakan Hukum, Kebebasan Pers, dan Tekanan Ekonomi Jadi Tantangan Pemerintah

https://journals.daffodilvarsity.edu.bd/?login=

toto macau

dota777 pulsa777 daftar pulsa777