https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

UNESCO Serahkan Sertifikat Asli Warisan Budaya Dunia ke RI

Mutiul Alim | Kamis, 25/04/2024 18:49 WIB

Serah terima sertifikat inskripsi dilakukan oleh Sekretaris Ditjen Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Yohpy Ichsan Wardana, kepada Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek, Hilmar Farid. Penyerahan sertifikat inskripsi asli Warisan Budaya Dunia UNESCO (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - UNESCO resmi menyerahkan sertifikat inskripsi asli Warisan Budaya Dunia kepada Indonesia, pada Kamis (25/4) di kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Jakarta.

Serah terima sertifikat inskripsi dilakukan oleh Sekretaris Ditjen Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Yohpy Ichsan Wardana, kepada Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek, Hilmar Farid.

Penyerahan sertifikat inskripsi ini menyusul ditetapkannya Sumbu Filosofis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya sebagai Warisan Budaya Dunia pada 24 September 2023 di Riyadh, Arab Saudi. Lalu, UNESCO menetakan Budaya Sehat Jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 6 Desember 2023 di Kasane, Botswana.

Baca juga :
Kemdikbudristek: Seleksi KIP Kuliah Tanggung Jawab Kampus

Selanjutnya, sertifikat tersebut diserahkan kepada Kepala Arsip Nasional, Imam Gunarto, dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat salinan Sumbu Filosofis Yogyakarta, dan diakhiri dengan penyerahan sertifikat salinan Budaya Sehat Jamu.

"Sebagai salah satu warisan budaya kita, jamu mewakili hubungan yang mendalam, bermakna, dan harmonis antara manusia dengan alam. Jamu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad," kata Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim.

Baca juga :
Bahasa Pergaulan Tentukan Keberlangsungan Bahasa Daerah

Nadiem juga mengapresiasi seluruh pendukung Budaya Sehat Jamu mulai dari produsen, peramu, peracik, penjual, peneliti, komunitas, pengusaha, serta penikmat khasiat jamu yang bersama-sama menghidupkan ekosistem budaya kesehatan jamu hingga kini.

Adapun terkait Sumbu Filosofis Yogyakarta, Hilmar mengatakan bahwa pengusulan warisan budaya ini sudah dimulai sejak 2014. Pemprov D.I Yogyakarta bersama Ditjen Kebudayaan dan pemangku kepentingan meneliti, membahas, dan menetapkan nilai penting universal dari Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan penanda bersejarahnya.

Baca juga :
Kursus Daring Jadi Strategi LKP Gaet Pengguna di Era Digital

"Setelah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, selain bangga, kita juga punya tugas untuk terus melestarikan warisan ini sebagai kontribusi Indonesia untuk peradaban dunia," tutup Hilmar.

(Mutiul Alim)
KEYWORD :

UNESCO Kemdikbudristek Sertifikat Warisan Budaya Hilmar Farid