https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Hiburan Gaya Hidup Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Fikom UMB Teliti Konten Kekerasan di Medsos Sebagai Bentuk Ekonomi Baru Selebritas

Syafira | Selasa, 19/03/2024 16:16 WIB

UMB melakukan penelitian terkait dengan konten-konten dalam media sosial yang bertujuan ekonomi Prof. Dr. Ahmad Mulyana, M. Si. (Dekan Fikom Universitas Mercu Buana) saat menyampaikan pandangannya. (Foto: Jurnas/Ist).

Jakarta, Jurnas.com- Dalam lanskap industri budaya digital yang dinamis, pesan-pesan di media sosial lebih dari sekadar ekspresi, mewujudkan nilai ekonomi sebagai komoditas melalui prinsip monetisasi dengan cermat oleh pembuat konten untuk mengumpulkan pengikut. Hal inilah yang menjadi perhatian tim peneliti dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana dan Universitas Mercu Buana dalam penelitian berjudul The Representation of The Cultural Crisis in Social Media as a New Economic Reality in The Culture Industry.

Tim peneliti yang dipimpin Prof. Dr. Ahmad Mulyana, M.Si yang juga Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Mercu Buana, menganalisa isi secara kualitatif konten-konten kedua pesohor media sosial; yaitu Bunda Corla dan Nikita Mirzani.

Dengan menggunakan rancangan desain paradigma kritis, penelitian ini berusaha membongkar cara kerja ideologis di balik konten digital dengan format kekerasan verbal yang  berpotensi merusak tatanan norma-norma dan nilai-nilai budaya masyarakat.

Baca juga :
Densus 88 Ingatkan Masyarakat Untuk Waspada Penyebaran Paham Radikal Via Medsos

“Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi krisis budaya seperti pengabaian spiritual dan pencemaran ruang batin dalam realitas penggunaan bahasa yang tidak sopan dan vulgar di media sosial,” kata Mulyana, Kamis (19/3/2024).

Hasil penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Theoretical and Applied Information Technology ini menunjukkan bahwa bahasa vulgar di platform seperti Bunda Corla dan Nikita Mirzani mencakup kategori kata-kata kotor, rasisme, konten eksplisit, pelecehan, dan cyberbullying menunjukkan sifat konten yang beragam dalam lanskap budaya digital.

Baca juga :
Dosen Universitas Mercu Buana Ciptakan Desain Batik Alat Musik Tradisi

Produksi konten seperi itu secara signifikan memengaruhi ekonomi dan budaya masyarakat, berkembang seiring dengan kemajuan teknologi teknologi dan pergeseran trend konsumen. Seluruh praktik industri budaya mentransfer motif keuntungan secara vulgar ke dalam bentuk budaya. Sejak bentuk-bentuk budaya ini pertama kali mulai mencari nafkah bagi para kreatornya sebagai komoditas di pasar, mereka telah memiliki kualitas ini.

“Industri budaya memiliki peran penting penting dalam menciptakan konten yang mencerminkan keanekaragaman budaya dengan kepekaan dan dan adil. Tantangannya adalah menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial untuk tidak menjurus pada krisis budaya,” tambah Dekan Fikom UMB ini.

Baca juga :
Menteri Pendidikan Tinggi Timor Leste Dorong Kolaborasi dengan Universitas Mercu Buana

Mulyana mengingatkan pentingnya etika dan kesadaran budaya kesadaran budaya. Penggunaan bahasa yang etis dan kesadaran akan konteks budaya sangat penting untuk membuat pesan-pesan yang menarik dan menghibur namun tetap menghormati nilai-nilai budaya kesopanan.

Selain Prof.Dr. Ahmad Mulyana, M. Si.  (UMB)Sebagai ketua tim, penelitian ini terdiri dari Dewi Sad Tanti, M. Ikom (UMB),  Dr. Aminah Swarnawatiari, M. Si., (UMJ) dan Dr. Irmulansati Tomohardjo (UMB), M. Si.

(Syafira)
KEYWORD :

Universitas Mercu Buana Konten Kekerasan Media Sosial

Terkini | Selasa, 15/07/2025 08:43 WIB

Tentara Israel Salahkan Rudalnya karena Mengenai Anak-anak Gaza yang Antre Air

Ketua DPD RI: Perda Tata Ruang harus Berorientasi pada Ekonomi Berkelanjutan

Komisi I: Jangan Ada yang Ditutupi Kasus Kematian Diplomat Kemlu

Saingi Google, OpenAI akan Rilis Peramban Web dengan antarmuka Obrolan

Sambut Kiriman Rudal Patriot AS, Ukraina Rombak Kabinet dengan Ganti PM

Doa Masuk Sekolah, Amalan Baik agar Dimudahkan Dapat Ilmu Berkah

Pindah ke DC, Apakah James Gun Tetap Pertahankan Adegan Pasca-Kredit di Superman?

Cowboy Carter Tour, Beyonce Ganti Mobil dengan Kuda Emas setelah Insiden Tergantung di Udara

Masuk 10 Besar Netflix di 93 Negara, K-Pop Demon Hunters akan Dibuat Sekuelnya

The Handmaid`s Tale S1E8 `Jezebels`: June dan Moira Kaget Keduanya Masih Hidup

Sambutan Penggemar Terpecah, Album Terbaru Justin Bieber SWAG tak Dapat Ulasan Bagus

Kementan Temukan Ratusan Merek Beras Oplosan, Ini Cara Mengenalinya

Kuasa Hukum Hasto: Jaksa Pelintir Keterangan Ahli, Uji Materi ke MA Sah

Wamentrans Terima Bupati Halmahera Selatan, Bahas Pembangunan Kawasan Transmigrasi

Kejagung Bakal Periksa Nadiem Makarim Terkait Bukti Korupsi Laptop dari Kantor GoTo

Kejagung Ungkap Alasan Belum Keluarkan DPO Bos Minyak Riza Chalid

Waspadai Beras Oplosan, Begini Cara Kenalinya Secara Kasat Mata

Febri Diansyah: Tak Ada Perintah Hasto Suap Eks Komisioner KPU

https://journals.daffodilvarsity.edu.bd/?login=

toto macau

dota777 pulsa777 daftar pulsa777