https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Komunitas Ini Bocorkan Bobroknya Sistem Keamanan Sirekap KPU

Mutiul Alim | Minggu, 18/02/2024 05:30 WIB

Cyberity membeberkan kebobrokan sistem keamanan pada platform Sirekap dan web KPU Gedung Komisi Pemilihan Umum (Foto: Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Komunitas keamanan siber dan perlindungan data di Indonesia, Cyberity, membeberkan kebobrokan sistem keamanan pada sistem rekapitulasi online Komisi Pemilihan Umum (KPU), baik di platform Sirekap maupun laman pemilu2024.kpu.go.id.

Ketua Cyberity, Arif `Bangaip` Kurniawan mengatakan dari penelusuran tim ditemukan setidaknya lima hal keanehan dalam sistem keamanan Sirekap maupun web rekapitulasi KPU.

Pertama, sistem laman pemilu2024.kpu.go.id dan sirekap-web.kpu.go.id menggunakan layanan komputasi awan (cloud) dengan lokasi server di China, Prancis, dan Singapura.

Baca juga :
Pemilu 2024, Angka Kematian KPPS Menurun Signifikan

"Kedua, layanan cloud tersebut merupakan milik layanan penyedia internet (ISP) raksasa Alibaba," terang Arif dalam keterangannya pada Sabtu (18/2).

Selanjutnya, posisi data dan lalu lintas email pada dua layanan tersebut diatur dan berada di China. Keempat, terdapat celah kerawanan keamanan siber pada aplikasi pemilu2024.kpu.go.id.

Baca juga :
TPN Ganjar-Mahfud Ajak Pendukung Kawal Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

"Kelima, ketidakstabilan aplikasi Sirekap, Sistem Informasi Rekapitulasi Suara dan Manajemen Relawan terjadi justri ketika pada masa krusial, masa pemilu dan beberapa hari setelahnya," ungkap dia.

Berdasarkan temuan tersebut, Cyberity menyatakan bahwa KPU tidak senapas dengan PP 71/2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PTSE) dan UU 27/2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP), karena data penting dari pemilu harusnya diatur dan berada di Indonesia.

Baca juga :
Pemilu 2024, Angka Kematian KPPS Menurun Signifikan

"Kejanggalan-kejanggalan pada sistem IT KPU sudah terjadi sejak lama. Masalah ini terkesan dibiarkan begitu lama dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Hingga saat ini KPU belum menunjukkan niat untuk memperlihatkan kepada publik audit keamanan IT-nya," ujar Arif.

Arif menambahkan, guna mendukung Pemilu 2024 yang jujur, transparan, dan adil, maka Cyberity meminta KPU memperlihatkan kepada publik hasil audit keamanan sistem dan perlindungan data WNI, guna tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

(Mutiul Alim)
KEYWORD :

Sirekap KPU Komisi Pemilihan Umum Cyberity Pemilu 2024