Minggu, 29/08/2021 17:50 WIB
Bangkok, Jurnas.com - Otoritas Thailand akan mengizinkan beberapa penerbangan domestik ke dan dari Bangkok dan daerah berisiko tinggi COVID-19 untuk dilanjutkan mulai 1 September. Pemerintah berencana untuk menghidupkan kembali ekonomi yang kesulitan akibat wabah tersebut.
Pengumuman tersebut menyusul pelonggaran pembatasan ketat di 29 provinsi berisiko tinggi mulai bulan depan, termasuk mengizinkan lebih banyak perjalanan provinsi dan pembukaan kembali pusat perbelanjaan.
Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) dalam sebuah pernyataan mengatakan, penerbangan lokal dapat terbang dengan kapasitas hingga 75 persen dan penumpang harus mengikuti ketentuan perjalanan di tujuan seperti menunjukkan bukti vaksinasi dan hasil pengujian COVID-19.
Eksodus ke Thailand Berlanjut setelah Jatuhnya Kota Perbatasan Utama Myanmar
Interpol: Perdagangan Manusia di Asia Tenggara Kini Jadi Krisis Global
Kejutan Tak Terduga untuk Trainee Indonesia di CHUANG ASIA THAILAND
"Penerbangan yang terkait dengan area di bawah skema pembukaan kembali pariwisata juga akan diizinkan," katanya.
Maskapai, termasuk Asia Aviation dan Bangkok Airways, telah mengumumkan dimulainya kembali beberapa penerbangan lokal mulai minggu depan.
Pembatasan yang dilonggarkan terjadi ketika gelombang infeksi terbesar di Thailand menunjukkan beberapa tanda-tanda mereda setelah rekor harian tertinggi lebih dari 23.000 kasus baru awal bulan ini di tengah wabah varian Delta yang sangat menular.
Pada Minggu (29/8), dilaporkan 16.536 kasus baru dan 264 kematian.
Sementara kasus baru tetap tinggi, mereka kemungkinan akan turun lebih jauh karena pihak berwenang meningkatkan vaksinasi, kata juru bicara pemerintah Thanakorn Wangboonkongchana pada hari Minggu.
Pemerintah mengharapkan 140 juta dosis vaksin tahun ini, katanya.
Thailand memulai program vaksinasi massal pada bulan Juni, tetapi sejauh ini hanya sekitar 11 persen dari lebih dari 66 juta penduduknya yang telah divaksinasi penuh. (Reuters)
Keyword : ThailandAsia TenggaraPasien COVID-19