Sumbar Pertanyakan KIP Kuliah, Gus Muhaimin: Saya Akan Teruskan ke Presiden

Jum'at, 27/08/2021 08:11 WIB

Jakarta, Jurnas.com – Rektor Universitas Negeri Padang  Prof. Ganefri dan Rektor UIN Imam Bonjol Padang Prof Dr Martin Kustati mempertanyakan realisasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, yang menjadi program pemerintah. 

Sebagai rektor, mereka menyadari kondisi kesulitan yang dialami para mahasiswa dari Sumatera Barat (Sumbar) akibat pandemi Covid-19.

"KIP Kuliah ini sangat dinanti-nanti di tengah kesulitan ekonomi dampak Pandemi Covid-19," kata Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Ganefri dalam Silaturahim Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar bersama Tokoh dan Elemen Masyarakat Sumbar bertajuk Gus Muhaimin Mendengar Masyarakat Sumbar, melalui virtual, Kamis (26/8/2021).

Prof. Ganefri mengatakan, banyak perguruan tinggi yang mengalami defisit akibat banyaknya mahasiswa yang tidak mampu membayar uang kuliah.

”Kita butuh uluran tangan pemerintah pusat untuk memberikan beasiswa kuliah lebih banyak. Saya sangat berharap Gus Muhaimin bisa memperjuangkan bantuan KIP Kuliah,” tandas Ganefri.

Keluhan senada juga disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang Prof Dr Martin Kustati yang mengharapkan adanya tambahan beasiswa kuliah bagi mahasiswa.

”Di UIN Imam Bonjol, kebanyakan mahasiswanya menengah ke bawah kapasistas ekonominya karena itu diperlukan bantuan beasiswa,” urainya.

Martin Kustati menyebutkan bahwa di UIN Imam Bonjol saat ini jumlah mahasiswa sebanyak 14.000 orang. Saat ini, UIN Imam Bonjol menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang yang sangat diminati oleh berbagai kalangan masyarakat.

Hal ini terbukti dari jumlah mahasiswa baru yang tahun ini mencapai 3.498, lebih banyak dari tahun lalu sebanyak 2.900 orang.

Karena itu, Martin Kustati menilai perlu perhatian khusus beasiswa, dan bantuan untuk kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Apalagi yang dibutuhkan mahasiswa tidak hanya kemampuan akademik, juga penguatan soft skill. 

Selain itu, Martin Kustati juga mengharapkan adanyua bantuan untuk penguatan riset dosen dan mahasiswa yang bisa menyentuh ke masyarakat, sehingga apa yang dicita-citakan perguruan tinggi bisa terlahir dari hasil-hasil riset yang dilakukan oleh para dosen.

Bagi Martin Kustati, penguatan kebangsaan, keumatan, dan penguatan keislaman harus dilakukan dengan riset, terutama penguatan sumber daya manusia yang dihasilkan mahasiswa dan dosen.

"Kita harus ada stimulasi yang bisa menyetuh kepada perguruan tinggi,” urainya.

Martin Kustati juga menyebutkan banyak mahasiswa di Sumbar yang kesulitan dalam mengikuti pembelajaran secara online, karena mereka berada di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau akses internet.

"Banyak mahasiswa yang mengalami kendala pembelajaran daring karena tinggal di wilayah-wilayah yang tidak terakses internet,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Pariaman Genius Umar dalam kesempatan itu menyampaikan agar Gus Muhaimin sebagai Wakil Ketua DPR bisa memfasilitas untuk memperjuangkan kelanjutan proyek jalan tol Sumbar-Riau.

”Kita perlukan infrastruktur jalan tol yang katanya mau berhenti. Kalau bisa dilanjutkan. Kita daerah pariwisata. Kita dorong agar proyek tol yang ada diteruskan untuk mengembangkan kawasan Sumbar,” urainya.

Menanggapi berbagai aspirasi yang disampaikan para tokoh masyarakat Sumbar, Gus Muhaimin mengatakan bahwa semua aspirasi yang masuk akan ditindaklanjuti.

”Saya akan sampaikan langsung ke Presiden dan menteri terkait, juga ke DPR,” tuturnya.

Gus Muhaimin sengaja menjaring aspirasi sebanyak-banyaknya masyarakat di berbagai wilayah, salah satunya masyarakat Sumbar.

Ketum PKB ini ingin melihat dan mendengar lebih detail potret, realitas, dan fakta di lapangan. Sebagai Wakil Ketua DPR ia menyadari adanya kewajiban untuk membawa aspirasi warga Sumbar ke DPR, Presiden, dan kabinet.

"Yang memungkinkan saya untuk ikut mendorong dan menciptakan suasana yang produktif untuk Sumbar maju dan berkembang,” kata Gus Muhaimin

TERKINI
Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025