Kasus Covid-19 Membengkak, Jepang Perluas Cakupan Darurat Nasional

Rabu, 25/08/2021 13:31 WIB

Tokyo, Jurnas.com - Jepang akan memperluas keadaan darurat ke delapan prefektur lagi, sehingga totalnya menjadi 21. Keputusan ini diumumkan di tengah lonjakan Covid-19 yang membanjiri rumah sakit.

Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan perluasan, yang akan mencakup hampir setengah dari 47 prefektur di negara itu, telah disetujui oleh panel ahli eksternal. Ini diharapkan akan disetujui secara resmi pada pertemuan gugus tugas pemerintah pada Rabu (25/8) ini.

"Tugas yang paling penting adalah untuk memperkuat sistem medis," kata Nishimura dikutip dari Reuters pada Rabu (25/8). Dia menambahkan bahwa mengamankan stasiun oksigen dan perawat adalah salah satu prioritas.

Dengan varian Delta yang menyebar dengan cepat, pemerintah telah berjuang untuk mengendalikan infeksi ketika warga mulai bosan dengan kehidupan di bawah pembatasan dan banyak perusahaan mengabaikan permintaan berulang untuk mempromosikan kerja dari rumah.

Penyiar publik NHK melaporkan 21.570 kasus baru dan 42 kematian pada Selasa (24/8) kemarin. Tingkat kematian kasus Jepang mencapai sekitar 1,2 persen, dibandingkan dengan 1,7 persen di Amerika Serikat dan 2,0 persen di Inggris.

Pembatasan darurat selama berbulan-bulan di ibu kota Tokyo, dan daerah sekitarnya gagal untuk membalikkan lonjakan infeksi dan sekitar 90 persen dari tempat perawatan kritis kota telah terisi.

"Demografis usia kerja adalah kekuatan pendorong (di balik peningkatan infeksi)," kata Nishimura. "Kita perlu mengurangi separuh pergerakan orang."

Ekspansi keadaan darurat terbaru akan menambahkan Hokkaido, Aichi, Hiroshima, dan lima prefektur lainnya yang membentang di kepulauan Jepang mulai Jumat hingga 12 September.

Empat prefektur lainnya diperkirakan akan ditambahkan ke tindakan "darurat semu" yang lebih terbatas, sehingga total wilayah di bawah pembatasan tersebut menjadi 12.

Pembatasan di Jepang lebih longgar dari pada penguncian yang terlihat di beberapa negara dan berpusat pada mandat agar restoran tutup pada jam 8 malam, larangan menyajikan alkohol, dan meminta perusahaan agar 70 persen stafnya bekerja dari rumah.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih