Busana Puan di Sidang Paripurna DPR Bentuk Apresiasi pada Provinsi Bali

Selasa, 24/08/2021 21:37 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Pengajar Komunikasi Politik  Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi menilai busana yang dikenakan Ketua DPR RI, Puan Maharani pada sidang paripurna DPR RI 16 Agustus 2021 sebagai apresiasi kepada Bali, provinsi yang paling cepat mencapai target vaksinasi. Cakupan vaksinasi di Pulau Dewata tersebut kini di atas 90 persen.

“Makna busana Puan itu mengajak masyarakat Indonesia untuk mau divaksinasi, dan mempercepat vaksinasi seperti di Bali,” kata Ari, Selasa (24/8/2021).

Ari mengatakan, vaksinasi oleh pemerintah adalah salah satu hal yang terus diawasi Puan sebagai pimpinan lembaga DPR yang mempunyai fungsi ‘checks and balances’.

"Kita tahu selama ini Puan memang concern dengan ketersediaan vaksin, pemerataan vaksin, bahkan mendorong adanya vaksin untuk anak di bawah 12 tahun," ujar Ari.

Ari menilai, busana dengan sentuhan  Bali yang elegan  ini  adalah simbol optimisme bagi kebangkitan wisata, budaya, dan ekonomi Pulau Dewata setelah mencapai target vaksinasi. “Ibu Puan ingin menyampaikan bahwa setelah semua daerah mencapai target vaksinasi dan herd immunity, kita optimis roda ekonomi yang mensejahterakan rakyat bisa berjalan lagi. Tidak cuma di Bali, tapi semua penjuru negeri,” kata Ari.

Menurut Ari, makna pakaian yang dikenakan Presiden Joko Widodo dan Puan Maharani di acara Sidang Tahunan MPR dan Pidato Kenegaraan itu saling melengkapi di saat pandemi sekarang ini. "Dibalik makna simbolisasi baju dengan sentuhan budaya Indonesia  yang dipakai ke dua tokoh ini menggambarkan rasa kebersamaan, keselarasan dan keterpaduan antara eksekutif dan legeslatif  dalam menangani pandemi Covid-19," pungkas  Ari.

Indah dan Anggun
Pakar Busana Bali Anak Agung Ngurah Anom Mayun K Tenaya mengatakan pakaian yang dikenakan Ketua DPR RI, Puan Maharani  pada sidang paripurna DPR RI 16 Agustus 2021 tampak indah dan anggun.

"Perancang  busana yang dikenakan Puan Maharani pada upacara kenegaraan 16 Agustus 2021 layak diacungi jempol,  berani melakukan improvisasi, sehingga terkesan anggun bagi pemakainya," ungkap Manyun.

Menurutnya,  busana yang dikenakan politisi PDIP itu sebenarnya itu bukan Payas Agung. Karena di Bali,  pakaian adat Payas Agung  hanya boleh dikenakan  saat pelaksanaan Upacara Manusa Yadnya Utama oleh kalangan tertentu.

"Yang dipakai Puan adalah busana modifikasi madya. Hasil modifikasi rias bali, bukan pakaian adat,"ujarnya.

Akademisi Prodi Fashion dari Institut Seni Indonesia Denpasar tersebut menjelaskan, keberadaan pakaian Bali sangat erat kaitannya dengan budaya tata cara upacara di Bali. "Punahnya kain-kain asli Bali akibat dari budaya masyarakat sendiri seperti penyederhanaan upacara, yang biasanya menggunakan kain-kain sakral, akhirnya ditiadakan," papar Mayun.

Mayun yang kini sedang menempuh S3 dan meneliti berbagai jenis kain khas Bali itu mengapresiasi sentuhan budaya Indonesia dalam pakaian yang dikenakan oleh Presiden Joko Widodo, Puan Maharani dan pejabat lainnya dalam acara kenegaraan.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih