Ribuan Mahasiswa di Amerika Tuntut Kampus Berikan Perlindungan Khusus

Kamis, 17/11/2016 20:40 WIB

Washington - Ribuan mahasiswa di Amerika melakukan unjuk rasa menuntut agar kampus memberikan perlindungan bagi imigran gelap, gay, Muslim dan minoritas lainnya. Unjuk rasa ini merupakan bagian dari gerakan #SanctuaryCampus, yang berlangsung di beberapa kampus bergengsi di negara bagian pada Rabu (17/11) sore.

Sekitar 100 perguruan tinggi turut bergabung dalam aksi ini, termasuk New york University dan Columbia di New York City, Harvard, Yale, Brown, Notre Dame, Stanford, USC, Rutgers, Universitas Michigan, dan Oberlin College di Ohio.

Dikutip dari Daily Mail, aksi ini memastikan kampus menjadi tempat yang aman bagi orang-orang yang paling rentan di Amerika, yan meliputi imigran gelap, umat Islam, orang kulit hitam, homo, dan semua orang dengan varian warna.

“Kita sebagai mahasiswa melakukan unjuk rasa hari ini karena mengakui bahwa mahasiswa yang tidak memiliki dokumen, rentan menjadi sasaran di kampus. Kami harap mahasiswa mendapatkan hak istimewa,” ujar Hannah Fullerton, seorang mahasiswa yang turut melakukan aksi protes.

Lebih dari 750 surat yang ditandatangani di Notre Dame, 1000 surat di Northwestern, lebih dari 2.000 surat di Yale, dan hampir 4.500 surat di Harvard, yang beirisi tuntutan perlindungan kampus terhadap kelompok minoritas.

Sebelumnya pada saat kampanye Trump telah berulang kali berjanji untuk mendeportasi dua hingga tiga juta imigran gelap, jika dirinya terpilih sebagai presiden. Dan ketika Trump benar-benar terpilih menjadi presiden, kekhawatiran itu muncul.

TERKINI
Hingga 7 Mei, Rp4,04 Triliun Modal Asing Masuk ke Pasar Keuangan Indonesia RUPST Putuskan Jasa Marga Bagikan Dividen Rp275 Miliar 2023, Jasa Marga Bukukan Laba Bersih Rp6,8 Triliun RUPST Antam Tebar Dividen Rp3,07 Triliun