Jum'at, 20/08/2021 16:24 WIB
Singapura, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan menilai peran ASEAN dalam menyelesaikan konflik di Myanmar, tidak seefektif yang diharapkan.
Padahal PBB dan sejumlah negara telah mendesak ASEAN, yang beranggotakan 10 negara termasuk Myanmar, untuk memulihkan stabilitas melalui diplomasi.
"(ASEAN) tidak seefektif atau secepat yang kami harapkan. Tapi ini adalah situasi yang sulit," kata Vivian Balakrishnan kepada Reuters pada Jumat (20/8).
Pada April lalu, ASEAN mengumumkan konsensus lima poin yang bertujuan untuk menyelesaikan krisis. Sebagai bagian dari upaya tersebut, blok tersebut menunjuk Menteri Luar Negeri Brunei Darussalam sebagai utusan khusus untuk Myanmar pada awal Agustus.
DPR Minta Pemerintah Tak Terburu buru Ekspor Listrik ke Singapura
DPR Minta Pemerintah Tak Terburu-buru Ekspor Listrik ke Singapura
Pertemuan Jokowi-Prabowo dan PM Singapura, Pengamat: Pelibatan Pemimpin Masa Depan
Balakrishnan berharap akan ada kemajuan sebelum KTT para pemimpin ASEAN pada November mendatang. Dia juga mengingatkan bahwa militer harus memberi utusan ASEAN akses kepada semua pemangku kepentingan agar kunjungan itu bermakna.
"Uji lakmus utama sekarang adalah bagaimana mereka terlibat dengan utusan khusus kami," kata Balakrishnan.
Korban tewas akibat kudeta 1 Februari di Myanmar mencapai 1.000 minggu ini, menurut kelompok aktivis Assistance Association of Political Prisoners (AAPP), yang telah merekam pembunuhan oleh pasukan keamanan.
Ekonomi Myanmar runtuh dan krisis kemanusiaan memburuk dalam sebulan terakhir, di saat infeksi virus corona melonjak, dan membanjiri sistem kesehatan.
Balakrishnan menyebut situasinya mengerikan dan mengatakan ASEAN berusaha konstruktif, memfasilitasi dialog serta memberikan bantuan kemanusiaan.
"Kami telah mempertahankan jalur komunikasi," ujar Balakrishnan, ketika ditanya apakah ASEAN atau Singapura telah terlibat dengan pemerintah bayangan Persatuan Nasional.
"Kami tidak berusaha mempersulit. Dan kami tidak bermain-main. Tapi (otoritas militer) tahu kami akan melibatkan semua orang," sambung dia.
Keyword : ASEAN Myanmar Singapura Kudeta Militer