Suap MaxPower, KPK: FBI Minim Data dan Informasi

Rabu, 16/11/2016 16:55 WIB

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menindaklanjuti dugaan suap kepada pejabat di Indonesia yang dilakukan perusahaan Amerika, MaxPower. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menyatroni kantor Federal Bureau of Investigation (FBI) di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Ketua KPK, Agus Raharjo mengakui dirinya bersama Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang berkunjung ke kantor FBI untuk menelusuri dugaan suap MaxPower.

Akan tetapi, kata Agus, data dari FBI mengenai dugaan suap MaxPower juga terbatas. Keterbatasan itu lantaran data sudah diserahkan kepada pihak yang mengusut kasus ini yakni Departemen Kehakiman AS (Department of Justice).

"Khusus kunjungan ke Amerika Serikat memang terjadi diskusi dengan FBI, tapi ternyata sudah dilaporkan ke Departmen Kehakiman AS. Ternyata FBI sendiri bahannya sangat minimal, bahkan banyakan KPK informasinya. Padahal di KPK sendiri kita melihat datanya belum begitu lengkap," ungkap Agus usai pembukaan International Business Integrity Conference (IBIC) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (16/11).

Menyikapi hal itu, lembaga antirasuah ini berrencana melayangkan surat kepada MaxPower dan meminta data mereka. Agus mengklaim, data dari MaxPower dibutuhkan pihaknya guna mendalami kasus tersebut. "KPK mencari data lebih banyak antara lain kirim surat ke MaxPower sendiri untuk menyerahkan data yang mereka miliki," ujar Agus.

Lebih lanjut dikatakan Agus, data dari MaxPower akan menjadi tambahan bagi KPK. Menurut Agus, pihaknya dapat menentukan langkah lebih lanjut terkait dugaan tersebut melalui data dari MaxPower tersebut.

"Nanti setelah dapat informasi itu baru tentukan langkah lebih lanjut. Jadi kalau tanya (soal dugaan suap MaxPower) itu, sebetulnya kita miliki data yang tidak begitu lengkap," tandas Agus.

TERKINI
BKSAP DPR Sampaikan Urgensi Diplomasi Parlemen di Kuliah Umum Magang Merdeka Jumlah Pengangguran di Indonesia Turun jadi 7,2 Juta Orang Pengamat Beri Catatan Soal Ide Presidential Club Prabowo Jokowi Ingatkan Jangan Sampai Alkes Tidak Berguna Karena Ketiadaan Dokter