Rabu, 11/08/2021 18:05 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan mendukung langkah pemerintah dalam menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) dan komunitas masyarakat Indonesia di luar negeri (Diaspora Indonesia) untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor.
Hal ini menjadi sangat penting agar UMKM semakin berdaya saing dan menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan fasilitasi oleh BNI dan sinergi bersama Diaspora Indonesia, diharapkan produk-produk lokal Indonesia dapat bersaing di luar negeri. Dengan demikian akan dapat meningkatkan eksport produk-produk Indonesia.
“UMKM kita memiliki produk yang tidak kalah dengan luar negeri. Selama ini salah satu kendala yang dihadapi oleh UMKM, selain pembiayaan, adalah distribusi, promosi dan penjualan produk. Dengan adanya sinergi ini, tentu kita berharap produk UMKM akan mampu menembus pasar global. Dampaknya tentu akan meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM. Hal ini patut didukung bersama,” ujar Syarief Hasan.
Sebagai diketahui, UMKM bersama dengan koperasi memiliki kontribusi signifikan dalam perekonomian nasional. Selain kontribusinya bagi perekonomian mencapai angka Rp 7,573 triliun, atau setara dengan 61,07 % terhadap PDB, sektor ini juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 97 % sepanjang tahun 2020.
Heidi Klum Takut Membayangkan Kostum Halloween Epiknya tak Sempurna
Tamu Wanita Harus Seksi, Sean Diddy Combs Pakai Timbangan untuk Syarat Masuk ke Pesta Liarnya
Puluhan Pembelot Korea Utara yang Ditangkap oleh Polisi Rahasia Dinyatakan Menghilang
Namun demikian, dukungan bagi sektor ini masih sangat perlu dioptimalisasi. Dari sisi pelaku usaha, struktur perekonomian kita sejatinya sangatlah bertumpu pada UMKM, yakni sebanyak 99,99 %. Bandingkan dengan pelaku usaha besar yang hanya berjumlah 0,01 % namun mampu menyumbang 38,9 % terhadap PDB.
Menurut Syarief, salah satu strategi peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM adalah dengan keberpihakan dan fasilitasi persaingan di mancanegara. UMKM tidak hanya bermain di ranah domestik namun mampu menembus pasar luar negeri.
Selain memperluas potensi pasar (share market), ini juga akan menjadi pemicu agar UMKM terus berbenah diri, meningkatkan kualitas, dan terlibat dalam rantai pasok global (global value chain). UMKM berorientasi ekspor dapat memanfaatkan perkembangan sektor digital yang juga sedang tumbuh signifikan agar mampu melakukan penetrasi pasar secara lebih luas.
Lebih lanjut Syarief Hasan mengingatkan bahwa UMKM tidak boleh dibiarkan berjalan sendirian. Pemerintah harus memastikan adanya dukungan dan keberpihakan dari semua pihak yang berkelanjutan, baik dari sisi pembiayaan, pelatihan kewirausahaan, maupun strategi penjualan sehingga produk UMKM berdaya saing.
Dari sisi perizinan, perlu diberikan afirmasi agar UMKM mendapatkan legalitas, serta jaminan kredit berusaha. Dengan bertransformasi ke dalam sektor formal, UMKM juga semakin memberikan daya dukung optimal bagi penerimaan negara, juga jaminan kesejahteraan bagi pekerjanya.
“Sinergi UMKM dengan BNI dan Diaspora Indonesia sangatlah penting, terutama di era digital ini. WNI di luar negeri, terutama anak-anak muda dapat saling memberikan perspektif, pengalaman, dan pengetahuan untuk semakin meningkatkan kualitas UMKM. Penggunaan teknologi digital akan sangat membantu UMKM dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan demikian, pembangunan ekonomi yang lebih inklusif, partisipatif, dan merata dapat terwujud dengan optimal. Hal yang merupakan amanat Pancasila dan UUD 1945,” tutup Syarief.
Keyword : Kinerja MPRSyarief Hasan NMI Diaspora UMKM Ekspor