Ngecat Pesawat Kepresidenan Saat Rakyat Susah, Jusuf Rizal: Tak Punya Sense of Crisis

Rabu, 04/08/2021 18:32 WIB

Jakarta, Jurnas.con — Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) HM. Jusuf Rizal mengkritik pengecatan pesawat kepresidenan di tengah krisis akibat Pendemi Covid-19.

"Ngecat pesawat kepresidenan menurut kami tidak perlu dan tidak urgen,” tegas Jusuf Rizal yang juga Ketua Relawan Jokowi-KH Ma`ruf Amin The Presiden Center kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/8/2021). 

Meski pihak Istana membantah pengecatan pesawat sebagai bentuk foya-foya (pemborosan), Jusuf Rizal menilai langkah itu tetap tidak etis dilakukan saat kondisi pandemi Covod-19, apalagi itu hanya untuk pengecatan.

“Memang nilainya Rp2,1 miliar, misalnya. Tetapi substansinya bukan hanya pada masalah biaya, tapi sense of crisis. Belum perlulah ngeluarin biaya hanya untuk mengubah warna,” tegas Jusuf Rizal

Jusuf Rizal yang juga Ketua Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI) sependapat jika pesawat kepresidenan perlu perawatan rutin. Tapi bukan harus dicat yang kemudian mengeluarkan biaya. Kan bisa ditunda setelah Pendemi Covid-19 mereda, meski biayanya sudah dianggarkan.

"Lebih baik pengetatan anggaran, jangan foya-foya (pemborosan), karena beban negara juga makin berat kedepan dengan hutang yang terus membengkak. Jadi sebaiknya pemerintah harus punya sense of crisis," tukas Jusuf Rizal yang juga aktivis anti korupsi. 

Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono sebelumnya meluruskan tudingan yang menyebutkan pengecatan ulang sebagai pemborosan.

"Pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak tahun 2019 serta diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara. Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN," kata Heru. 

Ia menyampaikan pengecatan pesawat kepresidenan sudah direncanakan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020. Namun, kegiatan itu tak bisa langsung dilakukan karena pesawat itu belum memasuki waktu perawatan rutin.

Pesawat kepresidenan itu baru masuk jadwal perawatan rutin tahun ini. Pengecatan pun dilakukan bersamaan dengan perawatan seluruh komponen.

TERKINI
KPK Sebut Nilai Gratifikasi Eks Bupati Probolinggo Rp149 miliar Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi KPK: Investasi Fiktif di PT Taspen Mencapai Ratusan Miliar Wujudkan Swasembada, Kementan Gelar ToT Antisipasi Darurat Pangan Nasional