Proyek Listrik 35.000 MW Hanya Bisa Selesai 55% pada 2019

Senin, 14/11/2016 16:26 WIB

Jakarta - Dewan Energi Nasional (DEN) pesimis jika Program proyek listrik 35.000 Mega Watt (MW) bisa tuntas hingga tahun 2019 mendatang, sesuai yang direncakan.

Mega proyek ini jadi salah satu materi yang dibahas dalam sidang ke-19 Dewan Energi Nasional (DEN) di Kementerian ESDM. Kesimpulan DEN proyek itu tidak bisa 100% pada tahun 2019. Hanya sekitar 55% atau 19.700 MW yang dapat diselesaikan sampai 3 tahun lagi.

Menurut Anggota DEN, Rinaldy Dalimi, ada 2 alasan utama yang menjadi dasar kesimpulan itu. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 2 tahun terakhir masih di kisaran 5%. Sementara program 35.000 MW dibuat dengan asumsi pertumbuhan ekonomi mencapai 7% per tahun.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, maka tambahan pasokan listrik yang dibutuhkan untuk mendukung industri juga jadi lebih sedikit.

Kedua, realisasi program 35.000 MW sampai saat ini masih di bawah target. Melihat perkembangan ini, DEN memastikan bahwa mustahil semua pembangkit listrik di program 35.000 MW bisa selesai sesuai target awal.

"Mengenai 35.000 MW, disepakati minimal 19.700 MW dan PLN berusaha lebih dari itu. Dasarnya pertumbuhan ekonomi 6% dan yang sudah financial close di 2016 akhir itu 19,7 GW. Jadi pertimbangannya pertumbuhan dan dari proses itu sendiri," kata Rinaldy di Jakarta, Senin (14/11/2016).

DEN memastikan bahwa hanya 19.700 MW yang selesai karena kira-kira baru sebesar itu yang sudah financial close di akhir 2016.

Financial close adalah tahap penuntasan pendanaan, artinya Independent Power Producer (IPP) yang membangun pembangkit sudah mendapat kredit untuk dana investasi, sehingga bisa memulai konstruksi.

TERKINI
PME 2024, OCBC NISP Hadirkan David Foster, Josh Groban, hingga Afgan Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas Relokasi Warga Gunung Ruang Bertepatan Hari Pers Internasional, 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk