Gundukan Arkeologi Berusia 8.000 Tahun di Turki Masuk Daftar Warisan Dunia

Selasa, 27/07/2021 12:15 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Sebuah gundukan arkeologi setinggi 30 meter di tenggara Turki yang berusia sekitar 8.000 tahun telah ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO.

Hal itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, sepert dilansir pada Middleeast Monitor, Selasa (27/07).

"Keputusan untuk menambahkan Gundukan Arslantepe diambil selama sesi online Komite Warisan Dunia UNESCO ke-44 di Fuzhou, China," kata sebuah pernyataan kementerian.

Arslantepe - yang berarti "Bukit Singa" - telah masuk dalam Daftar Tentatif Warisan Dunia UNESCO sejak 2014, pernyataan itu mengulangi, menyebutnya sebagai salah satu situs keagamaan dan sipil paling awal di Turki.

Dengan gundukan itu, jumlah situs Turki dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO mencapai 19. Situs arkeologi Arslantepe terletak di dataran Malatya, lima kilometer dari pusat kota dan 15 km dari Sungai Efrat, kata situs web UNESCO.

"Ini adalah gundukan arkeologi setinggi 4 hektar dan 30 m yang mendominasi dataran dan dibentuk oleh superimposisi. pemukiman selama ribuan tahun, dari setidaknya milenium ke-6 SM hingga periode Romawi akhir," kata UNESCO.

Sejarah panjang situs, yang terletak di persimpangan peradaban utama Timur Dekat, mengungkapkan peristiwa penting dan proses perubahan sehubungan dengan perkembangan kontemporer di Mesopotamia, Anatolia, dan Kaukasus Selatan.

Lebih dari 50 tahun penggalian arkeologis oleh Universitas Sapienza Roma telah mengungkap sisa-sisa material yang kaya dari banyak peradaban yang menyebut situs itu sebagai rumah, dari pembentukannya hingga keruntuhannya, tambahnya.

"Penelitian ini telah mencerahkan sejarah milenarian di wilayah Efrat Atas dan menjadikan Arslantepe sebagai kesaksian yang luar biasa untuk tahap-tahap penting dalam sejarah manusia: kelahiran masyarakat hierarkis, sistem politik dan ekonomi terpusat pertama, asal usul birokrasi, dan yang pertama. sistem kerja, munculnya kontrol sistematis terhadap tenaga kerja manusia, dengan kata lain, asal usul kekuasaan dan Negara," kata UNESCO.

"Situs ini juga membuktikan fakta bahwa perubahan penting dalam sejarah manusia terjadi untuk pertama kalinya di wilayah yang luas termasuk, selain Mesopotamia, wilayah Efrat di Anatolia Timur."

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya