KPU DKI Kritisi Pengamanan Kampanye Berlebihan

Sabtu, 12/11/2016 12:45 WIB

Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengkritisi pengamanan pasangan salah satu calon gubernur yang dianggap terlalu berlebihan.

Ketua KPU DKI, Sumarno mengatakan, pengamanan yang terlalu berlebihan justru akan menjaga jarak dengan masyarakat Jakarta yang merugikan pasangan calon sendiri.

"Pengamanan janganlah berlebihan seperti terjadi sesuatu yang genting. Kalau terlalu berlebihan, terlalu dekat akan merugikan calon sendiri‎," kata Sumarno, dalam acara diskusi bertajuk `Hitam Putih Pilkada DKI`, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/11).

KPU DKI, lanjut Sumarno, telah menjalin koordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Bawaslu untuk memetakan wilayah yang dianggap rawan terhadap penolakan warga terhadap salah satu kandidat.

"Pengamanan terhadap Paslon kita serahkan sepenuhnya kepada Polda Metro Jaya. Kita sudah melakukan komunikasi, dan sudah dipetakan beberapa titik rawan penolakan, kita pastikan untuk kegiatan kampanye berjalan aman," terangnya.

Diketahui, pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mendapat pengamanan yang berlebihan dari aparat kepolisian saat melakukan kampanye di beberapa wilayah DKI.

Pengamanan ratusan aparat kepolisian yang dilengkapi dengan senjata setelah mendapat penolakan warga saat melakukan kampanye di beberapa wilayah. Terakhir penolakan terjadi saat ahok berkampanye di Kedoya Utara, Jakarta Barat, Kamis lalu.

Penolakan tersebut bukan untuk pertama kalinya. Pada pekan pertama kampanye, penolakan warga bahkan menyebabkan Ahok dievakuasi menggunakan Angkot di wilayah Rawa Belong, Jakarta Barat.

TERKINI
Gus Halim: Desa Cerdas Jadi Mesin Utama Percepatan Pembangunan Desa Bus Rombongan Pelajar dari Depok Kecelakaan di Jalan Subang, Polisi: 11 Orang Tewas Calon Bupati Meki Mote Siap Hadapi Petahana di Pilkada Deiyai 2024 Tampilan ala Pengantin, Hailey Bieber tak Malu Lagi Pamer Baby Bump