Jum'at, 16/07/2021 16:08 WIB
Kabul, Jurnas.com - Jurnalis Reuters, Danish Siddiqui, tewas pada Jumat (16/7) saat meliput bentrokan antara pasukan keamanan Afghanistan dan pejuang Taliban di dekat perbatasan Pakistan.
Menurut keterangan aparat, Siddiqui meregang nyawa ketika pasukan khusus Afghanistan melakukan baku tembak, untuk merebut kembali area pasar utama Spin Boldak.
Diketahui, sejak awal pekan Siddiqui ditempatkan di provinsi selatan Kandahar untuk melaporkan pertempuran antara pasukan komando Afghanistan dan pejuang Taliban.
"Kami segera mencari lebih banyak informasi, bekerja sama dengan pihak berwenang di kawasan itu," kata Presiden Reuters Michael Friedenberg dan Pemimpin Redaksi Alessandra Galloni dalam sebuah pernyataan.
Penduduk Israel Utara Bersiap Hadapi Kemungkinan Perang Habis-habisan dengan Hizbullah
Penguasa Afghanistan Tidak Hadir, Pertemuan HAM PBB Soroti Sikap Taliban terhadap Perempuan
Sekutu Israel Berupaya Akhiri Perang, Kelompok Sayap Kanan Tolak Gencatan Senjata Gaza
"Danish adalah jurnalis yang luar biasa, suami dan ayah yang setia, dan kolega yang sangat dicintai. Pikiran kami bersama keluarganya pada saat yang mengerikan ini," sambung dia.
Siddiqui sempat mengabarkan bahwa dia mengalami luka di lengan akibat pecahan peluru saat melaporkan bentrokan tersebut. Dia dirawat dan telah pulih ketika pejuang Taliban mundur dari pertempuran di Spin Boldak.
Reuters belum memverifikasi secara independen rincian pertempuran baru yang dijelaskan oleh pejabat militer Afghanistan, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya sebelum Kementerian Pertahanan Afghanistan membuat pernyataan.
Siddiqui adalah bagian dari tim fotografi Reuters yang pernah memenangkan Penghargaan Pulitzer 2018 untuk Fotografi Fitur, karena mendokumentasikan krisis pengungsi Rohingya.
Sebagai fotografer Reuters sejak 2010, pekerjaan Siddiqui mencakup perang di Afghanistan dan Irak, krisis pengungsi Rohingya, protes Hong Kong dan gempa Nepal.
Keyword : Jurnalis Reuters Taliban Afghanistan Perang Timur Tengah