KKP Tingkatkan Kemampuan Pengawas Dalam Menangani Pencemaran Perairan

Jum'at, 02/07/2021 19:17 WIB

Jakarta, Jurnas.Com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menunjukkan keseriusannya dalam menangani berbagai permasalahan lingkungan perairan, termasuk pencemaran. Aparat di lapangan pun dibekali dengan berbagai pelatihan, untuk bisa mendeteksi dan menghadapi perairan melalui teknik sampling udara.

“Ini keseriusan KKP dalam menangani kasus-kasus pencemaran perairan, baik yang ditimbulkan oleh kegiatan maupun kegiatan lain yang mungkin merupakan dampak dari dampak lingkungan sumber daya ikan,” ujar Plt. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Antam Novambar, di Jakarta, 2/7/2021).

Antam menambahkan, bahwa berbagai potensi permasalahan perairan yang ada di berbagai wilayah, perlu direspon dengan mempersiapkan sumber daya manusia, yang dapat menangani penanganan masalah. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan memberikan respons secara cepat harus dimiliki oleh aparat di lapangan.

“Aparat di lapangan harus memiliki pemahaman yang baik terhadap indikator-indikator maupun alat-alat yang diperlukan untuk melakukan pengujian kualitas udara,” jelas Antam.

Lebih lanjut Antam mengharapkan peningkatan kemampuan dalam teknik sampling ini, akan mendorong pendekatan preventif dalam melaksanakan pemantauan perairan. Hal ini penting agar, langkah-langkah antisipasi dapat dilakukan lebih awal.

Sementara itu, Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Halid K. Jusuf menambahkan bahwa pelatihan teknik sampling ini dilaksanakan oleh KKP dengan dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Halid menyampaikan apresiasinya kepada KLHK yang telah membekali para aparat KKP dengan teknik sampling yang merupakan keterampilan penting dalam penanganan pencemaran.

“Terima kasih kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM KLHK beserta jajarannya, semoga sinergi yang sudah berjalan dengan baik selama ini dapat ditingkatkan di lapangan,” ujar Halid.

Halid menambahkan bahwa ke depan pelatihan teknik sampling ini akan ditambah terutama di beberapa daerah yang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi baik yang diakibatkan oleh kegiatan perikanan maupun non perikanan seperti tumpahan minyak (oil spill).

“Kami masih akan melakukan tiga kali pelatihan lagi khususnya di daerah rawan pencemaran”, terang Halid.

Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Teknik Sampling Air ini sendiri dilaksanakan selama empat hari mulai 28 Juni sampai dengan 1 Juli 2021 di Serpong, Tangerang Selatan.

Selain mendapatkan pembelajaran teori di kelas, 20 orang peserta yang berasal dari Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Pusdiklat SDM LHK, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta UPT Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan ini juga melaksanakan praktik teknik sampling udara di lapangan.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya