Sabtu, 26/06/2021 20:24 WIB
Moskow, Jurnas.com - Sejumlah wilayah di Rusia tengah menyetop sementara program vaksinasi Covid-19, karena mengalami kekurangan pasokan vaksin. Sementara itu kasus harian di Rusia mengalami peningkatan tertinggi sejak pertengahan Januari.
Setelah wilayah Bashkiria dan Khabarovsk menangguhkan vaksinasi, kini pejabat kesehatan wilayah Udmurtia tengah mengatakan vaksinasi akan dihentikan hingga Senin depan karena krisis pasokan.
Kremlin mengatakan masalah ini akan diselesaikan dalam beberapa hari mendatang, dan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengumumkan pengeluaran kesehatan tambahan sebesar 25 miliar rubel ($346,80 juta) untuk perawatan pasien Covid-19.
"Untuk menyelesaikan masalah secara drastis, Anda membutuhkan orang untuk divaksinasi atau dikunci dan ditutup semuanya," ujar Walikota Moskow Sergei Sobyanin dikutip dari Reuters pada Sabtu (26/6).
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone
Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California
Rusia Masukkan Presiden Zelenskiy dari Ukraina Dalam Daftar Orang yang Dicari
Sejauh ini, 21 juta dari 144 juta orang Rusia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, kata Menteri Kesehatan Mikhail Murashko, pada Jumat (25/6) kemarin.
Pada akhir bulan ini, 2,5 juta dosis vaksin dosis tunggal Sputnik Light negara itu akan diedarkan.
Rusia melaporkan 21.665 kasus Covid-19 baru pada Sabtu ini, lebih dari sepertiga di antaranya di Moskow, untuk secara total mencatatkan hampir 5,5 juta.
Satgas Covid-19 Rusia mengatakan 619 orang telah meninggal akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir, jumlah tertinggi sejak akhir Desember dan mendorong jumlah kematian keseluruhan menjadi 132.683.
St Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia, mencatat rekor kematian harian akibat virus corona baru sebanyak 107 dalam 24 jam terakhir.
Keyword : Vaksinasi Covid-19 Rusia Krisis Vaksin