Bersatu dan Saling Mengingatkan Taati Prokes Covid-19

Kamis, 24/06/2021 12:55 WIB

Jakarta, Jurnas.com – Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi pasca-lebaran 2021 disebut-sebut melewati kondisi libur natal dan tahun baru 2020.

Selain dipengaruhi oleh kemunculan varian baru yang dikenal dengan varian Delta (pertama kali muncul di India, red), melemahnya penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat juga disebut-sebut menjadi penyebab memburuknya situasi saat ini.

Sesditjen dan Plt Dirjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, apabila masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan, kemungkinan pandemi masih dapat dikendalikan.

"Sebenarnya meskipun ada varian baru COVID-19, apabila masyarakat mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobiltas, dan menjaga kebersihan, kita bisa mengendalikan pandemi ini," kata Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, dalam sebuah Dialog Produktif KPCPEN yang ditayangkan di Forum Medan Merdeka Barat 9 atau FMB9ID_IKP, pada Rabu (23/6).

Menurut Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, semua pihak harus bersatu untuk saling mengingatkan akan pentingnya menjalankan prokes dengan baik dan benar.

"Kita perlu mengingatkan terus kepada masyarakat bahwa kerugiannya sangat luar biasa apabila kita jatuh sakit karena COVID-19. Selain berakibat vatal, pelayanan kesehatan baik fasilitas maupun tenaga kesehatan kita ada batasnya," kata Dr. Maxi.

Upaya pemerintah menerapkan PPKM Mikro merupakan cara terbaik saat ini untuk mengendalikan COVID-19 hingga ke level RT/RW.

Peran tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat penting dalam menimbulkan kembali kesadaran masyarakat agar lebih bersabar menjalankan prokes.

Sementara itu, Wali Kota Medan Sumatera Utara, Bobby Nasution mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya mencegah penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya prokes demi mencegah penyebaran COVID-19.

Selain itu, ia juga membatasi pergerakan masyarakat dengan cara mengadakan penyekatan ke daerah wisata, termasuk di kawasan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Tanah Karo saat lebaran lalu.

Saya minta masyarakat dan pelaku usaha di Kota Medan sama-sama menerapkan protokol kesehatan. Jangan jenuh dengan kondisi COVID-19, memang cara yang paling utama agar kita bisa turunkan lajunya adalah dengan disiplin prokes. Ke depan, aktivitas akan membaik secara berkesinambungan apabila kebiasaan prokes ini kita terapkan sehari-hari,” pesan Bobby.

Menantu Presiden Jokowi itu menyampaikan bahwa vaksinasi di Kota Medan juga terus digalakkan. Sudah 1,8 juta penduduk Medan termasuk kategori lansia dan pra lansia penerima vaksin COVID-19.

"48 persen penduduk lansia dan pra lansia ini sudah kita vaksinasi,” terang Bobby.

Program vaksinasi massal seperti vaksinasi bersama BUMN yang diselenggarakan di lokasi bekas bandara Polonia, diakui Bobby berkontribusi penting bagi percepatan vaksinasi di Medan. Cakupan vaksinasi di Medan kini bisa mencapai seribu orang per hari.

"Masyarakat dari sekitar kota Medan seperti Binjai, Deli Serdang, dan Tanah Karo juga boleh melakukan vaksinasi di pusat vaksinasi ini, karena kita rencanakan untuk memvaksinasi 5.000 penduduk per harinya,” ujarnya.

Diakui Dr. Maxi, lonjakan kasus COVID-19 ini hanya bisa ditanggulangi dengan kerja sama erat antara pemerintah pusat dan daerah.

Yang paling penting, lanjutnya, peran dari masyarakat agar tidak kendor menjalankan protokol kesehatan.

"Pemerintah daerah dan pemerintah sudah mengantisipasi kesiapan sarana terutama rumah sakit serta percepatan vaksinasi dengan target di bulan Juli mendatang mencapai 1 juta dosis per hari yang saat ini kita sudah 700 ribu dosis per hari," imbaunya.

Di sisi lain, Bobby menjelaskan antisipasi lonjakan kasus juga dilakukan di sisi hilir, yaitu terhadap mereka yang telah positif tertular COVID-19. Salah satu yang sangat mendesak adalah peningkatan kapasitas rumah sakit.

Sementara itu, Letkol. M. Arifin, Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet mengatakan saat ini timnya sudah membuka rumah susun (rusun) Nagrak di Cilincing, Marunda, Jakarta Utara, sebagai pusat isolasi baru guna mengurangi beban Wisma Atlet yang sudah 90% terisi pasien.

"Mudah-mudahan semakin banyak pasien Wisma Atlet yang sembuh dan pulang sehingga Wisma Atlet bisa menampung kembali pasien COVID-19 yang belum terlayani. Tower di Nagrak juga perlu segera diaktifkan semua untuk menampung pasien gejala ringan dan tanpa gejala demi mengurangi beban Wisma Atlet,” terang Letkol. Arifin.

Satu tower di Rusun Nagrak menurut keterangan Letkol. Arifin memiliki 16 lantai, yang tiap lantainya memiliki 17unit ruangan ukuran 36 meter persegi. Sejak Selasa (23/6), Rusun Nagrak sudah diaktifkan dan sudah terisi 121 pasien COVID-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala.

Untuk diketahui, Komite Penanganan COVID-19 Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional.

Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional.

Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional. Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih