Senin, 14/06/2021 18:16 WIB
Korupsi Tanah DKI, KPK Tahan Direktur T Adonara Propertindo/" style="text-decoration:none;color:red;">PT Adonara Propertindo Tommy Adrian
Jakarta, Jurnas.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penahanan terhadap Direktur T Adonara Propertindo/" style="text-decoration:none;color:red;">PT Adonara Propertindo (AP) Tommy Adrian (TA). Dia merupakan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan tanah Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur 2019.
"Untuk kepentingan proses penyidikan, tim penyidik melakukan upaya paksa penahanan pada tersangka TA selama 20 hari pertama," kata Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar dalam konferensi pers di Gedunh KPK, Jakarta (14/6).
Penahanan Tommy akan dilakukan sejak hari ini sampai dengan 3 Juli 2021. Di mana, dia akan ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Gedung Merah Putih KPK.
Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik Meski Nurul Ghufron Gugat ke PTUN
DPR Minta Pemerintah Tindak SPBU yang Tak Distribusikan Pertalite
KPK Geledah Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar
Sementara itu, terlihat Tommy keluar dari Gedung KPK dengan tangan diborgol dan mengenakan rompi orange has tahanan dari Lembaga Antikorupsi. Tak banyak yang disampaikan Tommy kepada wartawan terkait penahanannya itu.
Hingga saat ini, KPK baru menetapkan tiga orang sebagai tersangka kasus pengadaan tanah di Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019.
Mereka yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu mantan Dirut Perusahaan Umum Daerah Pembangunan Sarana Jaya Yoory Corneles Pinontoan dan dua petinggi T Adonara Propertindo/" style="text-decoration:none;color:red;">PT Adonara Propertindo.
Dua orang itu yakni, Direktur T Adonara Propertindo/" style="text-decoration:none;color:red;">PT Adonara Propertindo Tommy Adrian dan Wakil Direktur T Adonara Propertindo/" style="text-decoration:none;color:red;">PT Adonara Propertindo Anja Runtunewe.
KPK juga menetapkan T Adonara Propertindo/" style="text-decoration:none;color:red;">PT Adonara Propertindo sebagai tersangka korporasi dalam kasus ini.
Dalam kasusnya, perusahaan Adonara Propertindo menjadi penyedia lahan untuk proyek Rumah DP 0 Rupiah milik Pemerintah DKI Jakarta lewat Sarana Jaya.
Melalui Tommy dan wakil Anja, Yoory Corneles mengatur pertemuan hingga sepakat membayar tanah yang ditawarkan Adonara tanpa melakukan kajian terhadap lahan tersebut.
Bahkan KPK yakin antara Yoory dengan pihak Adonara, sudah ada pembahasan sebelum proses negosiasi dilakukan.
Selanjutnya masih di waktu yang sama, juga langsung dilakukan pembayaran sebesar 50 persen atau sekitar sejumlah Rp108,9 miliar ke rekening bank milik Anja Runtunewe pada Bank DKI.
Selang beberapa waktu kemudian, atas perintah Yoory dilakukan pembayaran lagi kepada Anja Runtunewe sekitar sejumlah Rp43,5 miliar.
Atas perbuatan para tersangka tersebut, diduga telah mengakibatkan kerugian keuangan negara setidak-tidaknya sebesar sejumlah Rp152,5 miliar.
Para tersangka dijerat Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana.
Keyword : KPK pengadaan tanah DKI Jakarta PT Adonara Propertindo Rudy Hartono Yoory Corneles Pinontoan T