Ex Pilot Israel: Tentara Israel Organisasi Teroris yang Dijalankan Penjahat Perang

Jum'at, 11/06/2021 13:40 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Seorang mantan pilot Angkatan Udara Israel, Yonatan Shapira, menggambarkan pemerintah dan tentara Israel sebagai "organisasi teroris" yang dijalankan oleh "penjahat perang."

Kapten Shapira yang telah mengundurkan diri dari tentara Israel pada tahun 2003 pada puncak Intifada Kedua Palestina menjelaskan mengapa dia menyadari setelah bergabung dengan tentara bahwa dia adalah "bagian dari organisasi teroris".

Ia menyadari selama Intifada Kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang, meneror jutaan penduduk Palestina.

"Ketika saya menyadari itu, saya memutuskan untuk tidak pergi begitu saja tetapi mengorganisir pilot lain yang secara terbuka akan menolak untuk mengambil bagian dalam kejahatan ini," ujarnya dilansir Middleeast, Jumat (11/06).

"Sebagai seorang anak di Israel, Anda dibesarkan dalam pendidikan militeristik Zionis yang sangat kuat. Anda tidak tahu apa-apa tentang Palestina, Anda tidak tahu tentang Nakba 1948, Anda tidak tahu tentang penindasan yang sedang berlangsung," tambahnya.

Sejak meninggalkan tentara Israel, Shapira telah meluncurkan kampanye yang mendorong anggota militer lainnya untuk tidak mematuhi perintah untuk menyerang warga Palestina.

Kampanye tersebut telah menyebabkan 27 pilot tentara lainnya dipecat dari jabatan mereka di Angkatan Udara Israel sejak 2003.

Pada pekan lalu, pesawat tempur Israel telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza yang terkepung, menewaskan sedikitnya 188 warga Palestina termasuk 55 anak-anak dan 33 wanita dan melukai 1.230 orang.

 

TERKINI
Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Diganti Kelas Rawat Inap Standar KPK Periksa Windy Idol Terkait Pencucian Uang Hasbi Hasan Sahroni Kembali Aktif Pimpin HDCI Pasca Pemilu: Bukti Komitmen Netralitas Klub MK Terima Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Anwar Usman