Senin, 31/05/2021 06:30 WIB
Angkok, Jurnas.com - Duta Besar Ukraina untuk Thailand meninggal Minggu pagi (30/5) di pulau pantai selatan Koh Lipe saat berlibur bersama putranya, kata polisi, dengan penyebab kematian masih belum diketahui.
Disadur dari AFP, Andrii Beshta adalah seorang diplomat karir berusia 45 tahun yang ditunjuk sebagai duta besar Ukraina di Thailand pada tahun 2016.
Polisi Nasional mengatakan pada Minggu, Beshta ditemukan tewas sekitar pukul 05.30 (06.30, waktu Singapura) di kamarnya di sebuah resor hotel di Koh Lipe, sebuah pulau pantai yang indah yang populer di kalangan wisatawan karena perairannya yang biru jernih.
"Penyelidikan awal tidak menunjukkan tanda-tanda dia diserang, tidak ada tanda-tanda penggerebekan atau kekerasan," kata pernyataan yang diatribusikan kepada wakil juru bicara Kepolisian Nasional Kissana Phathanacharoen.
Ukraina Mundur dari Tiga Desa di Timur, Zelenskiy Memohon Bantuan Senjata
Prabowo Suarakan Ketidakadilan Negara Barat, Bandingkan Palestina dan Ukraina
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina untuk Ganggu Pasokan Senjata AS
Tim medis pertama di tempat kejadian telah mengenakan pakaian alat pelindung diri sebagai tindakan pencegahan untuk menyelidiki tubuh, sementara pihak berwenang telah menanyai putra duta besar Ostap, yang berbagi kamar dengannya.
Dia mengatakan ayahnya pergi tidur sekitar jam 11 malam sebelumnya, tetapi terbangun pada jam 4.30 pagi disertai dengan muntah sebelum jatuh pingsan, kata Kissana, yang menambahkan bahwa saksi lain juga diperiksa.
Jenazah Beshta pertama-tama dikirim ke rumah sakit setempat untuk diautopsi, sebelum dibawa ke rumah sakit polisi di ibu kota Thailand, Bangkok, untuk penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab kematiannya.
Dia telah menghabiskan lebih dari satu dekade karirnya di Thailand, menurut situs web kedutaan, tiba pertama kali pada tahun 2007 sebagai penasihat misi diplomatik di Bangkok.
Dia diangkat sebagai wakil direktur jenderal kedutaan pada 2011, mengambil alih sebagai duta besar pada 2016.
Keyword : UkrainaThailandAndrii BeshtaTewas Muntah