Gempar Ajak Pemuda Berkembang Lewat Teknologi

Senin, 24/05/2021 13:54 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Visi Indonesia Emas tahun 2045 yang sering disampaikan Presiden Joko Widodo membutuhkan peran serta generasi muda. Bahkan, generasi muda adalah kunci untuk mewujudkan hal tersebut.

"Bonus demografi Indonesia terjadi lebih cepat, dimana berdasarkan sensus 2020 penduduk usia produktif kita sudah mencapai 70,72 persen. Jadi kalau generasi mudanya loyo, maka itu menjadi beban negara. Tapi kalau generasi mudanya bangkit, maka transformasi Indonesia menjadi negara maju akan bisa terwujud," ujar Ketua Umum DPP Generasi Muda Pembaharu Indonesia (Gempar Indonesia), Yohanes Sirait dalam pelantikan DPP Gempar Indonesia yang digelar di Jakarta, Sabtu (22/5).

Turut hadir dalam pelantikan tersebut, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Drs. H. Zainut Tauhid Sa`adi, M.Si, Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Romo Benny Susetyo.

Gempar Indonesia merupakan satu-satunya organisasi kepemudaan yang menyatukan pemuda Kristen dan Katolik.

Yohanes menyampaikan, perkembangan teknologi saat ini merupakan peluang untuk generasi muda berkembang lebih cepat.

"Memang ada juga efek negatifnya, kita lihat banyak generasi muda terpapar radikalisme, hedonisme lewat media sosial. Tapi banyak sekali anak muda yang melakukan terobosan lewat media sosial dan teknologi," tuturnya.

Karena itu, generasi muda harus menggunakan beragam teknologi yang ada untuk mengembangkan kapasitas diri dan sekitarnya.

Yohanes mengapresiasi percepatan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah selama 6 tahun terakhir. Namun yang tidak kalah penting juga adalah peningkatan kualitas SDM.

"Infrastruktur merata, harga-harga sudah mulai sama di seluruh daerah, itu bagus. Sekarang saatnya memastikan, kualitas pendidikan yang diterima siswa di Jawa, sama dengan yang diterima putra-putri di Kalimantan, Maluku dan Papua. Sebab, bagaimanapun, yang paling utama adalah manusianya,” tegasnya.

Karena itulah, Gempar Indonesia juga turut berpartisipasi dalam peningkatan SDM Indonesia. Gempar meluncurkan Aliteia (Akademi Politik dan Ekonomi Indonesia) yang akan mendidik para generasi muda yang hendak terjun mapun sudah terlibat dalam pelayan publik.

“Kami melihat selain soal politik, aspek pendidikan ekonomi ini juga penting. Banyak legislator muda yang background bukan ekonomi, sehingga waktu ketemu APBN atau APBD, laporan keuangan, bingung. Akibatnya kurang maksimal dalam melakukan fungsinya, kita ingin terlibat dalam peningkatan kualitas SDM di aspek itu,” jelasnya.

Wakil Menteri Agama mengapresiasi terobosan yang dilakukan Gempar Indonesia. “Kemitraan antara Pemerintah dengan Generasi Muda Pembaharu Indonesia selama ini telah terjalin dengan baik dan untuk itu ke depan mari kita tingkatkan kerjasama ini,” ujar Zainut dalam sambutannya pada acara pelantikan.

Zainut berharap kemitraan dengan Gempar terus diperkuat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Dalam kesempatan tersebut, Zainut juga mengajak Gempar untuk terus mensosialisasikan moderasi beragama. Sebab, ekstrem kiri maupun kanan dalam beragama, merupakan ancaman bagi kerukunan berbangsa dan bernegara.

Sementara itu, Romo Benny Susetyo mengapresiasi Gempar yang konsisten mensosialisasikan dan merawat Pancasila. Benny mengajak Gempar untuk terus mengkampanyekan dan mendorong terimplementasinya nilai-nilai Pancasila dalam kebiduoan sehari-hari.

“Demokrasi Pancasila itu tidak mengenal tirani minoritas maupun tirani mayoritas, yang ada adalah keadaban yang dasarnya Ketuhanan yang Maha Esa. Maka nalar demokrasi yang dibangun dari keadaban Pancasila adalah bagaimana demokrasi itu menjunjung martabat manusia,” pungkas Romo Benny.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih