Selasa, 18/05/2021 11:27 WIB
Quito, Jurnas.com - Sebuah formasi batuan terkenal di lepas Kepulauan Galapagos yang dikenal dengan sebutan Lengkungan Darwin atau Kubah Darwin akhirnya runtuh.
Dikutip dari BBC pada Selasa (18/5), Kementerian Lingkungan Ekuador mengatakan peristiwa itu terjadi karena erosi alami, oleh gelombang air laut.
"Dilaporkan, Kubah Darwin jembatan alam menarik yang ditemukan kurang dari satu kilometer dari area utama Pulau Darwin runtuh," kata kementerian itu.
Situs terkenal tersebut sebelumnya dinamai dengan ahli biologi asal Inggris Charles Darwin, yang dianggap sebagai lokasi penyelaman terbaik.
Indonesia Technology Investment Summit 2024 untuk Lawan Perubahan Iklim dengan IT
Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung
Gus Halim: Aksi Tanggap Perubahan Iklim Harus Melibatkan Masyarakat Desa
Kepulauan Galapagos 906 km di sebelah barat Ekuador, adalah situs Warisan Dunia Unesco yang terkenal di seluruh dunia karena rangkaian unik tumbuhan dan satwa liarnya.
Kepulauan ini terdiri dari 234 pulau, teluk kecil, dan bebatuan. Empat di antaranya adalah rumah bagi sekitar 30.000 penduduk.
Turis dari seluruh dunia melakukan perjalanan ke sana untuk melihat keanekaragaman hayati pulau-pulau tersebut, yang menginspirasi teori evolusi Darwin.
Keyword : Kubah Darwin Kepulauan Galapagos Erosi Perubahan Iklim