Penolakan UE Terhadap Pengungsi Tewaskan 2.000 Jiwa Selama Pandemi

Sabtu, 08/05/2021 14:32 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Penolakan negara-negara anggota Uni Eropa (UE) terhadap pencari suaka dan pengungsi yang ingin memasuki Eropa selama pandemi COVID-19 telah menyebabkan kematian lebih dari 2.000 orang, menurut laporan oleh surat kabar Inggris The Guardian.

Laporan tersebut, berdasarkan investigasi bersama dengan surat kabar Eropa dan data yang bersumber dari berbagai organisasi, mengungkapkan bahwa beberapa negara Uni Eropa telah menggunakan serangkaian taktik terkoordinasi untuk mendorong mundur puluhan ribu pencari suaka, dan dilaporkan didukung oleh badan perbatasan Uni Eropa, Frontex.

Taktik tersebut, yang meliputi outsourcing kapal pribadi, pemukulan dan penganiayaan terhadap pengungsi yang ditangkap, dan ditinggalkannya pengungsi di laut, semuanya mengakibatkan kematian keseluruhan sekitar 2.000 pencari suaka.

Negara-negara seperti Italia, Malta, Yunani, Kroasia dan Spanyol dilaporkan menggunakan pandemi untuk mempercepat agenda garis keras melawan kedatangan pencari suaka.

Kroasia adalah salah satu negara utama yang menggunakan kekerasan fisik terhadap pencari suaka, dengan laporan mengutip dokumentasi surat kabar tentang penyiksaan, pencambukan, pencurian, dan serangan seksual terhadap mereka di tangan polisi Kroasia. 

Laporan itu juga mengutip statistik oleh Dewan Pengungsi Denmark (DRC) yang menunjukkan bahwa Kroasia telah mendorong mundur hampir 18.000 pencari suaka sejak pandemi dimulai.

Negara anggota Uni Eropa terkemuka lainnya yang dianggap bertanggung jawab atas kematian tersebut adalah Yunani, yang dilaporkan oleh Jaringan Pemantauan Kekerasan Perbatasan (BVMN) telah mendorong mundur sekitar 6.230 pencari suaka dari pantainya sejak Januari tahun lalu. 

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati