China, Jepang dan Korea Selatan Janji Bantu Negara yang Paling Terdampak COVID-19

Senin, 03/05/2021 11:40 WIB

Tokyo, Jurnas.com - Menteri Keuangan dan Gubernur Bank sentral dari China, Jepang dan Korea Selatan berjanji akan mengambil langkah-langkah yang "ditargetkan" untuk negara-negara yang paling terkena dampak pandemi COVID-19, dan berkomitmen untuk mendorong stabilitas fiskal dan keuangan.

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan virtual yang diadakan di sela pertemuan tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB), para menteri berjanji untuk mencapai pemulihan yang inklusif, menjaga kesinambungan fiskal jangka panjang dan menjaga stabilitas keuangan.

Tanggapan terhadap krisis virus Corona, cakupan kesehatan universal, perubahan iklim, infrastruktur berkualitas tinggi dan transparansi utang serta keberlanjutan di Asia yang sedang berkembang diharapkan menjadi agenda utama pada pertemuan ADB.

"Prospek regional telah membaik, dengan dukungan kebijakan yang berkelanjutan dan cakupan vaksin yang terus meningkat," kata pemimpin keuangan dari tiga negara tersebut dalam sebuah pernyataan pada Senin (3/5).

"Namun, kami harus tetap waspada karena pemulihan ekonomi tidak merata di seluruh dan di dalam negara anggota, tidak pasti dan tunduk pada risiko penurunan yang tinggi," sambungnya.

Tiga kekuatan ekonomi Asia juga mengatakan mereka akan menjajaki inisiatif baru untuk memperkuat jaring pengaman keuangan regional ASEAN Plus Tiga pada pertemuan virtual Senin dengan 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Pada pertemuan virtual terakhir mereka pada bulan September, para kepala keuangan dari Jepang, Korea Selatan, Cina dan ASEAN - sebuah kelompok yang dikenal sebagai ASEAN Plus Three - berjanji untuk mendorong Multilateralisasi Prakarsa Chiang Mai (CMIM).

CMIM memainkan peran penting dalam mendukung stabilitas keuangan regional dengan memungkinkan negara anggota, termasuk ASEAN Plus Three dan Hong Kong, untuk memanfaatkan jalur pertukaran mata uang untuk mengamankan mata uang yang membutuhkan.

Pada hari Senin, ketiga pihak menyebutkan meningkatnya kebutuhan untuk menanggapi tantangan struktural dan implikasinya yang mendalam terhadap stabilitas ekonomi dan keuangan kawasan.

Mereka juga menggarisbawahi komitmen mereka untuk mendukung perdagangan dan investasi multilateral yang terbuka dan berbasis aturan di wilayah tersebut. (Reuters)

TERKINI
CERI Laporkan Aspidum Kejati Jawa Timur ke Jaksa Agung Atas Dugaan Ini Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah