Selasa, 27/04/2021 10:25 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan keprihatinan atas bentrokan antara pemerintah dan pasukan oposisi di Somalia, serta mendesak pihak yang bertempur untuk menahan diri.
Dalam pernyataannya, Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Somalia (UNSOM), yang didirikan pada 2013 dan berlokasi di ibu kota, Mogadishu, mendesak semua pihak untuk menahan diri dan tenang sepenuhnya.
Pernyataan itu menambahkan bahwa konfrontasi tidak bisa menjadi solusi untuk krisis politik yang belum terselesaikan, meminta pihak yang bersengketa untuk segera kembali ke jalur negosiasi.
Dilansir Middleeast, Selasa (27/04), Mogadishu mengalami bentrokan kekerasan antara pemerintah dan pasukan oposisi, yang menyebabkan kematian empat orang dan melukai sepuluh lainnya.
Krisis Kemanusiaan di Afghanistan Semakin Mengkhawatirkan
PBB Bakal Jadi Tuan Rumah Konferensi Bantuan Kemanusiaan untuk Afghanistan
PBB Prihatin Ekspansi ISIS ke Wilayah Afrika
Mogadishu pagi ini, setelah penghentian bentrokan, saat kehidupan kembali normal, pergerakan dilanjutkan dan toko-toko dibuka.
Pada gilirannya, Perdana Menteri Somalia Mohamed Hussein Roble mengatakan bahwa dialog dan duduk di meja perundingan adalah cara terbaik untuk menyelesaikan perselisihan.
Negara ini telah menyaksikan ketegangan politik sejak kegagalan negosiasi antara pemerintah dan kepala negara bagian tentang penyelenggaraan pemilihan parlemen dan presiden.
Ini meningkat setelah parlemen memperpanjang masa jabatan Presiden Mohamed Abdullahi Farmaajo selama dua tahun tambahan, sebuah langkah yang ditolak oleh oposisi.
Keyword : Lembaga PBB Bentrokan Somalia Kota Mgadishu