Setelah Ditunda Tiga Minggu, Yaman Mulai Vaksin Warga

Rabu, 21/04/2021 14:58 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Kampanye vaksinasi COVID-19 Yaman dimulai di daerah yang dikuasai pemerintah tiga minggu setelah pengiriman pertama dari skema berbagi vaksin COVAX global tiba di negara yang dilanda perang.

Yaman pada 31 Maret menerima 360.000 dosis vaksin AstraZeneca, bagian dari pengiriman dari COVAX yang diperkirakan berjumlah 1,9 juta dosis tahun ini.

Kampanye dimulai di kota pelabuhan selatan Aden, ibu kota sementara pemerintah dalam perang enam tahun.

Menteri kesehatan dan perwakilan Yaman untuk Dana Anak PBB UNICEF, Philippe Duamelle, menerima suntikan untuk menunjukkan kepercayaannya pada vaksin tersebut. Duamelle mengatakan pekerja garis depan, orang tua dan mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu akan diprioritaskan.

"Telah terjadi lonjakan dramatis pada infeksi koronvairus baru yang dikonfirmasi dan dicurigai di Yaman sejak pertengahan Februari, semakin menekan sistem kesehatan yang dilanda perang, keruntuhan ekonomi dan, baru-baru ini, kekurangan dana bantuan kemanusiaan," katanya.

Gerakan Houthi yang berpihak pada Iran mengendalikan sebagian besar Yaman utara setelah menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari ibu kota Sanaa.

Kementerian kesehatan pemerintah sebelumnya mengatakan vaksin COVAX akan gratis, dan didistribusikan ke seluruh negeri, di mana Houthi mengendalikan sebagian besar pusat kota besar. COVAX dipimpin bersama oleh Gavi Vaccine Alliance dan Organisasi Kesehatan Dunia untuk menyediakan vaksin COVID ke negara-negara berpenghasilan rendah.

Peluncuran hari Selasa hanya mencakup bagian-bagian yang dikuasai pemerintah di negara itu, kata Ishraq al-Seba`ei yang berada di komite darurat virus corona pemerintah. Tetapi dia mengatakan 10.000 dosis sedang dikirim ke Sanaa melalui Organisasi Kesehatan Dunia.

Seorang pejabat UNICEF mengatakan belum ada vaksinasi yang dilakukan di daerah Houthi.
Komite darurat virus korona Yaman mendaftarkan 42 kasus yang dikonfirmasi dan enam kematian pada hari Selasa. 

Sejauh ini telah mencatat 5.858 infeksi virus korona dan 1.132 kematian, meskipun angka sebenarnya secara luas dianggap jauh lebih tinggi karena perang telah membatasi pengujian dan pelaporan COVID-19.

Otoritas Houthi tidak memberikan angka sejak beberapa kasus Mei lalu.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya