CDC: Varian COVID-19 Inggris Umum di AS

Kamis, 08/04/2021 07:15 WIB

Washington, Jurnas.com -  Varian COVID-19 yang sangat menular yang pertama kali ditemukan di Inggris telah menjadi jenis virus paling umum di Amerika Serikat (AS) ketika kasus terus meningkat.

Strain, yang dikenal sebagai B117, diidentifikasi di Inggris musim gugur lalu dan sejak itu telah terdeteksi di 52 yurisdiksi di AS, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Dr Rochelle Walensky mengatakan kepada wartawan pada briefing Gedung Putih, Rabu (7/4).

Pejabat kesehatan masyarakat AS telah mendesak orang Amerika untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin untuk mencegah penyebaran varian baru dari virus corona baru.

AS juga telah mendeteksi kasus varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan yang dianggap resisten terhadap beberapa vaksin dan perawatan COVID-19. Strain itu telah ditemukan di 36 yurisdiksi AS, menurut data federal yang terakhir diperbarui pada Selasa.

"AS rata-rata memberikan sekitar 3 juta dosis vaksin COVID-19 per hari selama seminggu terakhir, naik 8 persen dari rata-rata tujuh hari sebelumnya," kata Walensky.

Pasokan vaksin meningkat secara signifikan di AS dalam beberapa minggu terakhir karena Johnson & Johnson telah mulai membuat jutaan dosis suntikan resmi yang baru-baru ini dilakukan. Pfizer-BioNTech dan Moderna juga baru-baru ini meningkatkan kapasitas produksi vaksin mereka.

Presiden AS Joe Biden telah menggandakan golnya untuk tembakan yang dilakukan dalam 100 hari pertamanya di kantor dari 100 juta menjadi 200 juta dan mendesak negara bagian untuk mulai memberikan tembakan kepada semua orang dewasa pada pertengahan April.

Namun, kasus harian virus korona baru AS rata-rata 63.000 selama tujuh hari terakhir, naik 2,3 persen dari rata-rata tujuh hari sebelumnya, kata Walensky.

Walensky mengatakan, CDC telah mengidentifikasi sejumlah wabah COVID-19 yang terkait dengan acara olahraga remaja dan bahwa komunitas yang mengalami jumlah kasus tinggi harus menghindari mengadakan acara semacam itu.

"Pengujian juga harus dilakukan dua kali seminggu," katanya.

Penasihat COVID-19 Gedung Putih Andy Slavitt juga mengatakan kepada wartawan, pemerintah AS sedang memperluas program pusat kesehatan komunitasnya, yang didirikannya dalam beberapa pekan terakhir untuk membantu memasukkan vaksin ke komunitas yang kurang terlayani.

TERKINI
Narkoba, Selebgram Chandrika Chika Cs Dikirim ke Lido untuk Rehabilitasi 50 Musisi Akan Ramaikan Jakarta Street Jazz Festival 2024, Ada Tompi sampai Andien Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina untuk Ganggu Pasokan Senjata AS Rilis 11 Album, Musik Taylor Swift Dikritik Vokalis Pet Shop Boys Mengecewakan