Rabu, 07/04/2021 18:21 WIB
Muara Bungo, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong tumbuhnya petani muda di berbagai daerah di tanah air. Terlebih di masa pandemi, banyak lahir petani muda yang sebelumnya tidak pernah terpikir untuk menjadi Petani, salah satunya adalah Sadiq Alpajrin, yang beralih profesi jadi petani muda di kampung halamannya Bungo.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menilai profesi petani saat ini jangan dipandang sebelah mata. "Kini, menjadi petani muda prospeknya menjanjikan, dan menghasilkan pendapatan menggiurkan. Tumbuhnya petani muda akan terus didorong oleh Kementan," ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan, jika ingin kaya maka jadilah petani yang berjiwa wirausahawan, profesional dan penuh semangat. Karena kata kunci untuk keberhasilan pembangunan di sektor pertanian ini ada di genggaman petani milenial.
Sadiq Alpajrin pria 25 tahun menuturkan kisahnya, Minggu (4/4), "Awal mulanya saya benar-benar tidak tahu apa-apa tentang pertanian, namun seseorang yang biasa saya sapa Pakde Jay itu dengan sabar dan baik hati mau mengajari saya,
Kisahnya bermula pada akhir Desember 2019, lalu Sadiq tidak diperbolehkan kembali ke Jakarta oleh orang tuanya. Hal ini dikarenakan dampak pandemi yang mulai meluas yang mengakibatkan orangtuanya menjadi khawatir.
Sebelumnya Sadiq adalah salah satu karyawan di suatu perusahaan Jakarta. Disana Sadiq sudah bekerja selama satu tahun setengah.
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru
Saksi Ungkap Acara Ulang Tahun Cucu SYL Dirembes ke Kementan
Potensi Swasembada Padi, Kementan Dorong Bulungan Terapkan Prinsip Bisnis
Akhir November 2019 Sadiq mengambil cuti pulang kampung ke Bungo. singkat cerita, orangtua Sadiq tidak mengizinkannya untuk kembali bekerja di Jakarta.
"Terus terang saya bingung mau kerja apa di Bungo, sampai satu ketika saya main ke lahan cabai milik Pakde Jay. Disitulah saya mulai tertarik dan ingin terjun serius di dunia pertanian," kenang Sadiq yang juga bergabung dengan Kelompok Tani Tunjung Sakti.
Berbekal ilmu yang diperoleh dari Pakde Jay, Sadiq memberanikan diri berusaha tani cabai dilahan seluas 1 hektar yang berlokasi di Dusun Tebat, Kecamatan Muko-Muko Bathin VII Kabupaten Bungo.
“Alhamdulillah, dengan terus belajar per 3 bulan ini saya mampu mendapatkan hasil antara 4-7 ton. Jujur, saya juga tidak menyangka kalo saya bisa sampai sejauh ini," tutup Sadiq sumringah.