Libya Terancam Kekurangan Air

Kamis, 25/03/2021 08:50 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB, Jan Kubis, mengatakan bahwa Libya terancam menghadapi kekurangan Air disaat mereka bersiap menghadapi suhu yang meroket di musim panas.

Ancaman tersebut diperparah oleh risiko langsung terhadap pasokan air negara Afrika Utara yang membahayakan nyawa jutaan orang, kata Jan Kubis kepada Dewan Keamanan.

"Lebih dari 4 juta orang, termasuk 1,5 juta anak-anak, mungkin menghadapi penolakan air bersih dan sanitasi jika solusi segera tidak ditemukan dan diterapkan," kata Kubis dilansir Middleeast, Kamis (25/03).

Libya telah dilanda konflik sejak mantan orang kuat lama Muammar Qaddafi digulingkan pada 2011 di tengah pemberontakan massal yang didukung oleh operasi NATO. Perang saudara terjadi setelah penggulingannya, dan itu telah berlangsung selama hampir satu dekade.

Libya diperkirakan akan mengadakan pemilihan parlemen dan presiden nasional pada bulan Desember setelah pemungutan suara tertunda selama tiga tahun di tengah konflik antara pemerintah yang diakui secara internasional dan pasukan Jenderal Khalifa Haftar yang pemberontak.

Kubis mendesak anggota parlemen untuk mengesahkan undang-undang yang diperlukan paling lambat Juli agar pemilu dapat diselenggarakan sesuai rencana.

"Sangat penting untuk mulai bekerja tanpa penundaan lebih lanjut tentang undang-undang pemilu," katanya.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya