Perang Suriah Lebih Lama dari Dua Perang Dunia

Selasa, 16/03/2021 12:35 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Utusan khusus PBB untuk Suriah, Geir Pederson mengatakan bahwa konflik brutal yang telah menyelimuti Suriah telah berlangsung lebih lama daripada gabungan kedua perang dunia.

Hal itu disampaika Geir Pederson pada hari Senin pada peringatan 10 tahun perang saudara, dilansir Middleeast, Selasa (16/03).

Geir Pedersen mengatakan sebagian besar wilayah di Suriah tetap stabil selama setahun terakhir. Ia juga menekankan situasi harus digunakan untuk membuat kemajuan pada penyelesaian politik.

"Bahaya terbesar dari semuanya adalah bahwa ketenangan yang rapuh terurai, yang mengarah ke badai baru konflik habis-habisan dan semua itu akan berarti bagi warga Suriah, wilayah tersebut dan sekitarnya," katanya kepada Dewan Keamanan. 

"Itulah mengapa saya akan selalu menekankan, pertama dan terutama, pentingnya mengkonsolidasikan ketenangan yang rapuh ini ke dalam gencatan senjata di seluruh negeri."

Pedersen meminta anggota dewan untuk tidak melupakan pentingnya resolusi damai.
"Solusi politik adalah satu-satunya jalan keluar, dan saya yakin itu mungkin. Dalam beberapa hal, sekarang lebih mungkin daripada sebelumnya, tetapi untuk mengubah kemungkinan itu menjadi kenyataan, keterlibatan kreatif dan tingkat tinggi dari pemain internasional utama dengan taruhan dalam konflik ini akan dibutuhkan, "katanya.

Konflik Suriah dimulai pada 15 Maret 2011 di provinsi barat daya Deraa ketika sekelompok siswa menulis di dinding sekolah, "Giliran Anda selanjutnya, dokter!" - referensi untuk pemimpin rezim Bashar al-Assad yang dilatih sebagai dokter mata.

Ketika ribuan orang turun ke jalan menuntut reformasi, demonstrasi segera menyebar ke provinsi lain di seluruh negeri. Pasukan Assad dengan keras menekan protes yang semakin intensif, memicu apa yang akan menjadi perang saudara Suriah.

Linda Thomas-Greenfield, utusan AS untuk PBB, menyalahkan kurangnya resolusi diplomatik dengan rezim Assad dan para pendukungnya.

"Rezim tidak mengambil satu langkah pun yang akan meletakkan dasar bagi perdamaian," katanya. 

"Kami menyerukan kepada Rusia untuk menekan rezim Assad agar berhenti mengulur waktu. Sudah waktunya bagi rezim untuk mengatasi akar penyebab konflik: tuntutan dasar dari semua warga Suriah untuk hidup bermartabat, bebas dari penyiksaan, pelecehan, dan penahanan sewenang-wenang

TERKINI
Orang Paling Berkuasa di Inggris Raya, Raja Charles Cuma Punya Harta Rp12,2 Triliun! Inilah Tampilan Pertama Gambar Superman Karya James Gunn Feyenoord Siapkan Pesta Perpisahan untuk Arne Slot Ben Affleck dan Jennifer Lopez Mencari Rumah di Tempat Berbeda