SBY Bakal Bongkar Fakta Kematian Munir

Senin, 24/10/2016 14:18 WIB

Jakarta - Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan membongkar hasil temuan Tim Pencari Fakta (TPF) terkait kematian aktivis HAM Munir Said Thalib.

Hal itu menanggapi polemik terkait hasil temuan TPF dalam dua minggu terakhir. Dimana, polemik tersebut ada yang berada dalam konteks, namun ada pula yang bergeser bernuansa politik.

"Dalam dua minggu ini pula, sebagai mantan Presiden, saya terus bekerja bersama para mantan pejabat KIB, untuk siapkan penjelasan," kata SBY, seperti dilansir dalam akun twitternya, @SBYudhyono, Senin (24/10).

Untuk itu, kata SBY, pihaknya akan membuka kembali semua dokumen, catatan dan ingatan soal apa yang telah dilakukan pemerintah dalam penegakan hukum kasus Munir.

"Yang ingin kami konstruksikan bukan hanya tindak lanjut temuan TPF Munir, tetapi apa saja yang telah dilakukan pemerintah sejak November 2004," terang Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Untuk menyegarkan ingatan publik, jelas SBY, Munir meninggal dunia di atas pesawat Garuda yang tengah menuju Amsterdam pada 7 September 2004. Saat itu, Megawati Soekarnoputri masih menjabat sebagai presiden.

"Ketika aktivis HAM Munir meninggal, saya msh berstatus sbg Capres. Tiga minggu setelah jadi Presiden, Ibu Suciwati (isteri alm.) temui saya," jelasnya.

"Kurang dari seminggu setelah pertemuan itu (TPF Munir belum dibentuk) kita berangkatkan Tim Penyidik Polri ke Belanda," lanjutnya.

Dalam hal ini, SBY memilih untuk menahan diri dan tidak reaktif dalam menanggapi berbagai tudingan yang belakangan mengarah kepadanya. Menurutnya, persoalan ini cukup penting dan sensitif.

"Penjelasan yang akan kami sampaikan dalam 2-3 hari mendatang, haruslah berdasarkan fakta, logika & tentunya juga kebenaran," tandasnya.

TERKINI
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar Tidak Benar Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China