Selasa, 02/03/2021 19:52 WIB
Jurnas.com - Seorang ibu yang patah hati berbagi pengalaman tragis yang akan melukainya seumur hidup setelah putranya yang berusia 4 tahun meninggal ketika dia menghirup paku payung pada hari ulang tahun kakaknya.
Sang ibu yang bernama Ayla Rutherford membagikan kisahnya untuk menasihati orang tua yang bersekolah di rumah lainnya agar segera menyingkirkan semua paku payung setelah kematian tragis putra yang masih balita itu.
Dilansir dari The Sun, Selasa (2/3/2021), Ayla sedang menyiapkan kue ulang tahun putra tertuanya saat dia memutuskan untuk istirahat dan mandi. Tidak tahu bahwa hidupnya akan berubah selamanya.
Putra-putranya berlarian, menjadi anak-anak yang terlalu aktif dari dulu. Ketika suaminya bangun, dia memutuskan untuk mandi setelah pagi yang sibuk mempersiapkan ulang tahun.
Kemdikbudristek Imbau PTN Buka Seleksi Jalur Kurikulum Merdeka
Pendaftaran Seleksi Mandiri 25 PTN Barat Dibuka, Ada 16.564 Kuota
Genjot Perekonomian, Mendag Minta IMA Tingkatkan Sinergitas
Tiba-tiba, dia mendengar keluarganya berteriak panik di lantai bawah mengatakan bahwa ada yang tidak beres dengan putranya yang berusia empat tahun, Axel.
“Saya turun untuk melihat suami saya melakukan Heimlich (menerapkan tekanan ke atas pada perut bagian atas untuk memaksa benda asing dari trakea) ke Axel,” kata Ayla di halaman GoFundMe-nya.
Terlepas dari upaya terbaik mereka untuk menyelamatkan Axel, dia kehilangan semua kesadaran, membiru, dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Anak Mary Bridge di Tacoma.
Dokter menemukan Axel tidak tersedak tetapi menghirup peniti rumah tangga biasa (paku payung), yang menembus paru-paru kirinya dan membuatnya tidak bisa bernapas.
Setelah seminggu menjalani dukungan hidup dan empat tes yang memastikan bahwa dia telah mati otak, Axel meninggal dalam pelukan orang tuanya, meninggalkan keluarganya untuk menderita bagaimana sebuah alat tulis kecil yang sederhana bisa membawa putra mereka pergi selamanya.
Keyword : Tacoma Paku Payung Balita Meninggal