Jum'at, 26/02/2021 08:13 WIB
New York, Jurnas.com - Produsen kendaraan listrik, Tesla Inc, berencana memangkas produksi mobil sedan Model 3 selama dua minggu ke depan. Pemangkasan dilakukan karena permintaan saat ini melambat, dan pasar menghadapi kekurangan chip.
Dikutip dari Reuters pada Jumat (26/2), sampai saat ini belum diketahui penyebab perlambatan produksi, tetapi seorang sumber menyebut kekurangan chip mempengaruhi pengurangan produksi, yang akan berlangsung hingga 7 Maret.
Efeknya, saham Tesla merosot sekitar 8 persen dalam sesi penutupan Kamis (25/2) di angka $682,22.
Tesla bulan lalu mengatakan bahwa pihaknya mungkin menghadapi dampak sementara kekurangan semikonduktor global, dan gangguan logistik di pelabuhan.
Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk
2024, Pemerintah Bidik Penjualan Mobil Listrik 5.000 Unit
Musk Berkunjung ke Beijing, Tesla Atasi Hambatan Utama soal Penerapan Self-driving di China
Samsung Electronics pekan lalu telah menangguhkan pabriknya di Austin, Texas karena badai musim dingin menyebabkan pemadaman listrik. Pada 2019 lalu, Tesla mengatakan chip self-driving-nya dibuat di pabrik Samsung di Texas.
Beberapa pembuat mobil, termasuk General Motors Co, Volkswagen AG, dan Ford Motor Co, dilanda kekurangan chip, memaksa mereka untuk menurunkan produksi.
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk pada Kamis (25/2) mengatakan lewat Twitter bahwa pabrik perusahaan Fremont ditutup selama dua hari minggu, karena "kekurangan suku cadang. Dia tidak memberikan informasi lebih lanjut di cuitannya.
Bloomberg pertama kali melaporkan bahwa produksi Model 3 akan dihentikan sementara di California. Juga tidak jelas berapa banyak volume atau pendapatan yang akan hilang karena penghentian produksi itu. Pabrik Fremont memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 500.000 Model 3s dan gabungan Model Ys.