WHO Minta Negara Produsen Tak Distribusikan Vaksin COVID-19 Secara Sepihak

Jum'at, 19/02/2021 07:07 WIB

Zurich, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara penghasil vaksin COVID-19 untuk tidak mendistribusikannya secara sepihak tetapi menyumbangkannya ke skema COVAX global untuk memastikan akses vaksin yang adil.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus membuat permohonan saat China membatalkan perjanjian di seluruh Afrika, Rusia mendistribusikan vaksin ke Amerika Latin dan Uni Eropa mengincar memberikan vaksin ke negara-negara miskin, semua di luar fasilitas COVAX.

Tedros mengatakan, negara yang melakukan kesepakatan satu lawan satu merusak tujuan COVAX untuk akses yang adil, menambahkan skema WHO bahkan dapat mengakomodasi permintaan dari pemerintah yang lebih memilih untuk memberikan sumbangan mereka ke negara tertentu.

"Yang bisa kami lakukan, jika itu datang melalui COVAX, adalah sumbangan yang dialokasikan bisa masuk ke negara-negara itu dan stok COVAX bisa pergi ke negara lain," kata Tedros dalam konferensi pers virtual dari Jenewa pada Kamis (18/2).

"Jadi kita bisa mencapai keseimbangan," sambung dia.

COVAX, juga didukung oleh Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi dan Gavi the Vaccine Alliance, akan mengirimkan sejumlah kecil vaksin dari AstraZeneca dan Pfizer, bahkan ketika negara-negara kaya telah mengambil sebagian besar dosis Barat.

Sementara itu, diplomasi vaksin sedang naik daun, dengan Rusia berbicara dengan Kroasia mengenai pengiriman sementara pengiriman pertama tembakan Sputnik V-nya menuju Meksiko.

Dalam beberapa pekan terakhir, China juga telah menawarkan ratusan ribu dosis ke Namibia, Republik Demokratik Kongo, dan Guinea.

Uni Eropa sedang mengerjakan mekanisme pembagian vaksinnya sendiri, yang berpotensi melemahkan dorongan WHO.

Penasihat WHO Bruce Aylward mengatakan negara-negara Uni Eropa yang lebih kaya dan Kanada telah mendekati COVAX tentang berbagi dosis, meskipun sejauh ini tanpa hasil.

"Ada banyak minat," kata Aylward, yang juga berbicara pada konferensi pers hari Kamis. "Sayangnya, kami belum melihat terjemahan minat itu ... ke (sumbangan vaksinasi) menjadi COVAX." (Reuters)

TERKINI
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba CERI Laporkan Aspidum Kejati Jawa Timur ke Jaksa Agung Atas Dugaan Ini Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa