Moderna Ingin Kemas 50 Persen Vaksin COVID-19 per Vial

Sabtu, 13/02/2021 08:17 WIB

Washington, Jurnas.com - Perusahaan bioteknologi Amerika Serikat (AS), Moderna mengatakan sedang mencari izin dengan regulator di seluruh dunia untuk menempatkan 50 persen lebih banyak vaksin COVID-19 ke dalam masing-masing botolnya sebagai cara cepat meningkatkan tingkat pasokan saat ini.

Perusahaan mengeluarkan pernyataan setelah The New York Times pertama kali melaporkan Badan Makanan dan Obat (FDA) AS telah mengizinkan purusahaan tersebut untuk meningkatkan level hingga 40 persen.

"Untuk memaksimalkan sumber daya serta memaksimalkan peluang memberikan lebih banyak dosis ke setiap pasar lebih cepat, Moderna telah mengusulkan untuk mengisi botol hingga 15 dosis vaksin dibandingkan 10 dosis sebelumnya," kata juru bicara dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

Juru bicara tersebut menambahkan, perusahaan tersebut terlibat dalam diskusi dengan FDA dan pihak berwenang di negara lain, dan peningkatan dosis tidak memerlukan botol yang berbeda dengan yang saat ini digunakan.

"Setiap perubahan yang dihasilkan akan tunduk pada persetujuan akhir dari berbagai otoritas pengatur. Implementasi dari setiap perubahan tersebut diharapkan akan selesai dalam waktu sekitar dua sampai tiga bulan," kata dia.

Mengutip sumber yang dekat dengan masalah tersebut, Times melaporkan bahwa FDA telah menyetujui Moderna menggunakan 14 dosis per botol, dibandingkan dengan 10 dosis sebelumnya.

Ini akan membutuhkan peralatan ulang jalur produksi yang akan memakan waktu kurang dari sepuluh minggu, atau sebelum akhir April, kata surat kabar itu.

"Ini akan menjadi langkah maju yang bagus," kata Moncef Slaoui, kepala penasihat ilmiah untuk program pengembangan vaksin federal di bawah mantan presiden Donald Trump, kepada Times.

"Saya pikir itu akan berdampak dalam jangka pendek," kata dia lagi.

Sekitar 10 persen warga AS sejauh ini telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, dengan Moderna terhitung hanya di bawah setengah dari jumlah dan Pfizer hanya lebih dari setengahnya.

Administrasi Biden Kamis mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan kedua perusahaan ini untuk memasok total 600 juta dosis kursus dua kali mereka pada bulan Juni, cukup untuk mencakup 90 persen dari populasi AS.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati