Empat Faksi Kekuatan Dukung Moeldoko Selamatkan Partai Demokrat

Selasa, 02/02/2021 17:33 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Terdapat empat faksi pendiri Partai Demokrat yang ingin Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum partai berlambang segitiga mercy itu.

Politikus senior Partai Demokrat, Yus Sudarso menjelaskan, faksi pertama, yakni berada di barisan Ketua Umum Partai Demokrat 2001-2005, Subur Budhisantoso. Faksi kedua, ialah di barisan Ketua Umum kedua Partai Demokrat yakni mendiang Hadi Utomo.

Selanjutnya, faksi ketiga dipimpin oleh Ketua Umum ketiga Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Sedangkan, faksi keempat ialah di barisan mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie.

Menurutnya, keempat faksi tersebut telah mencapai kesepakatan dengan berbagai pertimbangan yang salah satunya adalah terkait tantangan yang akan dihadapi Partai Demokrat.

"Ya kurang lebih begitu (empat faksi ingin Moeldoko gantikan AHY). Jadi tanpa ada rekayasa, kawan-kawan ini bertemu dalam satu titik pemikiran, bagaimana Demokrat ke depan," kata Yus, di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (2/2).

Menurutnya, Moeldoko sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan AHY untuk memimpin Partai Demokrat. Meski demikian, AHY akan menjadi prioritas Partai Demokrat jika berhasil pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

"Figur yang pas untuk di-create adalah Moeldoko. Akan tapi kami sayang SBY, sayang AHY, kalau Demokrat punya presiden pastinya AHY skala prioritas menjadi menteri kami dan 10 tahun ke depan beliau akan lebih matang untuk menjadi pemimpin bangsa ini," kata Yus.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan ada pihak di lingkaran dekat Presiden Jokowi yang hendak mengambil paksa partainya lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB). AHY kemudian mengirim surat kepada Jokowi untuk mengklarifikasi hal itu.

Sementara Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menuding Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai sosok di balik upaya kudeta partainya tersebut.

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko," kicaunya, lewat akun Twitter pribadinya, Senin (1/2).

Merespons tudingan tersebut, Moeldoko menyarankan seorang pemimpin harus kuat dan tidak boleh mudah terbawa perasaan (baper) serta terombang-ambing.

"Saran saya ya, menjadi seorang pemimpin harus pemimpin kuat, jangan mudah baperan, terombang-ambing, dan seterusnya," kata Moeldoko dalam konferensi pers yang berlangsung secara daring pada Senin (1/2).

TERKINI
Wamendes Paiman: Transmigran Harus Dibekali Teknologi Sesuai Kemajuan Zaman Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Pakai Rompi Tahanan KPK Ini Tips Agar Makin Aman dari Kejahatan Seksual di Dunia Digital DPR Dorong Peningkatan Anggaran di Ditjen PSDKP Cegah Illegal Fishing