Bank Dunia Prihatin Situasi di Myanmar

Selasa, 02/02/2021 13:15 WIB

Washington, Jurnas.com - Bank Dunia mengatakan sangat prihatin tentang situasi saat ini di Myanmar dan pengambilalihan kekuasaan yang dilakukan militer.

"Kami prihatin tentang keselamatan dan keamanan orang-orang di Myanmar, termasuk staf dan mitra kami, dan terganggu oleh penutupan saluran komunikasi baik di dalam Myanmar maupun dengan dunia luar," kata Bank Dunia dalam pernyataan yang dikeluarkan Senin (1/2) malam.

Tentara Myanmar pada Senin (1/2) menyerahkan kekuasaan kepada panglima militer, Jenderal Min Aung Hlaing dan memberlakukan keadaan darurat selama setahun. Hal itu menanggapi kecurangan hasil pemilu.

Bank Dunia mengatakan telah menjadi mitra yang berkomitmen mendukung transisi Myanmar menuju demokrasi selama dekade terakhir, serta upayanya untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang luas dan peningkatan inklusi sosial.

"Kami tetap berkomitmen untuk tujuan ini. Pikiran kami bersama rakyat Myanmar," kata pernyataan itu.

Situs web Bank Dunia mencantumkan US $ 900 juta dalam komitmen pinjaman Bank Dunia ke Myanmar pada tahun 2020, dan US $ 616 juta pada tahun 2017.

Ia mengutip apa yang disebut peningkatan terukur dalam kesejahteraan sosial sejak negara itu dibuka pada 2011, dengan kemiskinan turun menjadi 25 persen pada 2017 dari 48 persen pada 2005.

Momentum reformasi melambat setelah tahun 2016 ketika pemerintah sipil yang baru terpilih berjuang keras untuk mendefinisikan visi ekonominya, Bank Dunia, meskipun dikatakan bahwa pemerintah baru-baru ini mengadopsi rencana pembangunan berkelanjutan yang ambisius dan menghidupkan kembali agenda reformasi ekonominya.

Pertumbuhan ekonomi dijadwalkan turun menjadi hanya 0,5 persen pada tahun fiskal 2019/20 dari 6,8 persen pada tahun sebelumnya, kata Bank, meskipun dikatakan bahwa ekonomi dapat berkontraksi sebanyak 2,5 persen jika pandemi COVID-19 berlarut-larut.

TERKINI
KPK: Kuasa Hukum Gus Muhdlor Kirim Surat Penundaan Pemeriksaan DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online KPK Sebut Nilai Gratifikasi Eks Bupati Probolinggo Rp149 miliar Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi